PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tindaklanjuti rencana pembangunan jembatan Bengkalis - Sei Pakning sepanjang 6,1 Km, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis dan Siak mulai lakukan pembahasan.
Pertemuan tersebut dipimpin langsung Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto dan dihadiri Sekda Bengkalis Ersan, dan Sekda Siak Arfan Usman di ruang rapat kerja Sekda, Kantor Gubernur Riau.
SF Hariyanto mengatakan, saat ini masyarakat di Pulau Bengkalis menggunakan moda transportasi laut kapal Roro. Namun, jumlah Roro terbatas dan harus melayani banyaknya angkutan penumpang, kendaraan dan barang.
"Karena padatnya jumlah angkutan setiap hari menyebabkan penumpukan panjang di pelabuhan Roro. Baik menuju Pulau Bengkalis maupun sebaliknya," kata SF Hariyanto, Kamis (16/11/2023).
Menyikapi kondisi itu, SF Hariyanto membahas segala persiapan yang akan menunjang rencana pembangunan jembatan Bengkalis - Sei Pakning. Jika terwujud, maka akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia.
"Maka saya ingin kita bangun kerja sama antara kabupaten dan provinsi. Kita harus persiapkan DED dan Amdal. Jadi kita jalankan kerja sama ini, yang terpenting sama-sama punya niat untuk membangun. Inilah yang akan kita buat kedepan," sebutnya.
Untuk menunjang pembangunan jembatan tersebut, SF Hariyanto merencanakan pembangunan jalan mulai dari Simpang Buatan - Simpang Pusako, Siak. Ruas jalan tersebut akan dibangun menjadi dua jalur.
"Jika jembatan sudah menunjang, maka jalannya harus menunjang juga. Kita rencanakan dari simpang Buatan - Simpang Pusako dibuat dua jalur, dibangun rigid. Jika tidak dimulai, maka tidak akan jadi-jadi rencana ini. Jika kita tak bersatu, saya yakin tak akan jadi ini," ucapnya.
Sebelumnya Plt Gubernur Riau Edy Natar Nasution berpendapat, ada lima alasan mengapa perlu dilakukan pembangunan jembatan tersebut. Pertama, berdasarkan alasan historis.
Dikatakan Edy Nasution, Bengkalis merupakan Kabupaten induk pada saat awal Provinsi Riau berdiri dan merupakan Kabupaten terluas.
Kedua, berdasarkan alasan ekonomis. Menurutnya, Pulau Bengkalis ini terkenal dengan komoditas durian yang dikenal dengan sebutan durian bengkalis yang bisa menjadi keekonomian yang sangat terbuka untuk dikembangkan, termasuk khas ikan bengkalis.
Ketiga, adalah alasan strategis. Bengkalis merupakan pulau terluar yang menjadi etalase negara dengan potensi internasional yang besar. Kemudian alasan kompromistis.
Menurutnya Bengkalis merupakan Kabupaten penghasil Minyak dan Gas (Migas) terbesar di Indonesia sehingga perlu perhatian pembangunan sejak berdirinya Kabupaten ini.
"Sementara, untuk alasan logisnya, Pulau Bengkalis memerlukan aksesibilitas transportasi yang lebih baik dengan lalu lintas barang dan jasa dari dan ke pulau Bengkalis dengan prasarana jembatan terbaik," katanya.**
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan |