PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Maman Abdurrahman meminta calon legislatif (Caleg) Golkar di Riau tidak terlena zona nyaman dengan narasi bumi lancang kuning merupakan lumbung suara Golkar.
Apalagi, jumlah perolehan kursi Golkar di Riau semua tingkatan terus berkurang setiap Pemilu. Maman menekankan, kondisi tersebut harus menjadi atensi dan kebangkitan partai Golkar.
"Riau ini provinsi yang Golkarnya masuk kategori zona nyaman. Secara histori dari awal sampai saat ini, Riau adalah basis Golkar di Sumatera. Satu sisi bangga, tapi ingat, ada satu problem tantangan Golkar di Riau. Zona nyaman, merasa superior, itu lah kalau kita merasa hebat, modal awal kehancuran. Maka tinggalkan zona nyaman dan rasa superioritas itu," kata Maman dalam Workshop Pemenangan Pemilu Golkar Riau, Ahad (26/11/2023).
Anggota DPR RI ini mencontohkan, seperti perolehan kursi DPR RI yang sebelumnya mencapai 4 kursi dari daerah pemilihan (Dapil) Riau. Kini hanya tinggal 2kursi, kemudian dari 14 kursi di DPRD Provinsi Riau, kini hanya tinggal 11 kursi.
"Kita dah tak bisa lagi mengatakan kita paling superior, tak lagi bisa kita bilang. Kalau mau hebat itu, di 2024 nanti, kursi yang 11 itu jadi 14, DPR RI itu dari 2 kursi sampai 4 kursi, itu baru kita bisa bangkit dan sebut Riau ini lumbung suara Golkar," kata Maman.
Maman yang juga merupakan ketua Golkar Kalimantan Barat ini mengatakan, Golkar Riau jangan lagi terbuai dalam romantisme masa lalu.
"Ke depan kita kembalikan kejayaan Golkar. Yang dulu markas kuning berubah jadi markas biru kita serbu lagi, kalau dulu markas kuning dimasuki merah harus kita serbu, kalau tak bisa dirubah langsung kuning kembali, setidaknya kita buat jadi pink. Kita harus serbu kembali, kembalikan kuning Golkar di Riau," katanya.**