Pj Walikota Pekanbaru Muflihun
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun menyampaikan duka mendalam atas bencana erupsi Gunung Marapi yang terjadi di Sumatera Barat (Sumbar) pada hari Ahad (3/12/2023) lalu.
"Mewakili Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, saya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah erupsi Gunung Marapi yang terjadi di Sumatera Barat," ujar Muflihun, Selasa (5/12/2023).
Orang nomor satu di Pekanbaru ini berharap warga yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi dapat diberikan ketabahan menghadapi bencana alam tersebut.
"Dan tentunya kami ajak juga masyarakat Pekanbaru untuk bersama-sama memanjatkan doa untuk setiap korban yang gugur dari bencana gunung Marapi ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran yang luas," Cakapnya.
"Apalagi kita juga mendengar ada warga Pekanbaru yang menjadi korban. Mari kita bersama-sama memanjatkan doa untuk semua korban. Kita ikut berduka cita," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya lima orang warga Riau jadi korban meletusnya Gunung Marapi, di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Tiga orang mengalami luka dan dua meninggal dunia.
Data itu diketahui dari koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau dengan BPBD Sumatera Barat. Lima 5 korban terdiri dari 4 orang mahasiswa dan 1 orang pekerja katering.
"Tiga orang masih dirawat, yakni Aditya Sukirno Putra mahasiswa UIR Pekanbaru, M Ridho Kurniawan pekerja katering serta M Arbi Muharman, mahasiswa Unri (Universitas Riau)," ujar Kepala Bidang Rehabilitasi BPBD Riau, Rozita, kepada awak media, Selasa (5/12/2023).
Rozita mengungkapkan, Aditya Sukirno Putra, warga Pekanbaru masih dirawat di RS Dr Achmad Mochtar Kota Bukittinggi, untuk perawatan bedah. Kondisinya dengan mengalami luka bakar pada kaki sebelah kanan dan bokong serta pergelangan tangan kiri.
M Ridho Kurniawan yang juga dari Pekanbaru masih dirawat intensif di UGD RSUD Dr Achmad Mochtar. Korban mengalami kondisi kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan dan sementara pasang spalk.
"Lutut sebelah kiri luka bakar dan lecet dan terpasang perban, tangan sebelah kanan luka bakar," kata Rozita.
Untuk kondisi Muhammad Arbi Muharman juga masih menjalani perawatan intensif di UGD RS Dr. Achmad Mochtar. Korban merupakan mahasiswa Jurusan Olahraga semester 7 di Unri.
Menurut Rozita, Arbi Muharman mengalami sejumlah luka serius, yakni luka bakar di pinggang sebelah kanan, tangan sebelah kanan tidak bisa digerakkan dan pasang spalk, tangan sebelah kiri luka bakar, paha dan kaki sebelah kanan juga terdapat luka bakar, paha sampai kaki luka bakar dan luka gores dan kondisi korban masih syok.
"Dua warga Riau korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dunia yaitu Muhammad Adan mahasiswa UIR telah dibawa pulang keluarga ke Pekanbaru. Lalu Nazatra Adzin Mufadhal juga mahasiswa UIR dan telah dibawa pulang keluarga ke Pekanbaru," jelas Rozita.
Rozita menyebutkan, pihaknya menurunkan tim beranggota 4 orang untuk berkoordinasi dalam pencarian korban erupsi Gunung Marapi. BPBD juga memastikan korban yang selamat agar mendapatkan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kepulangan korban ke Pekanbaru.
"Kita juga memastikan korban yang selamat untuk mendapat pelayanan kesehatan yang memadai, termasuk memfasilitasi keluarga untuk pemulangan korban yang meninggal dunia," sebut Rozita.
BPBD Riau juga mendukung logistik Basarnas yang turun sebagai dukungan dalam pencarian korban serta evakuasi dan mitigasi. Selain itu, tim berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Posko Utama atau Media Center Erupsi Gunung Marapi.
Diketahui, Gunung Marapi meletus sekitar pukul 14.53 WIB, Ahad (3/12/2023). Dikabarkan ada 75 pendaki yang terjebak saat Gunung Marapi erupsi.
Hingga pagi tadi, 11 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Sementara puluhan lainnya sudah turun dan berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan masih ada 12 orang lagi yang kini dalam pencarian.
Status Gunung Marapi saat ini masih dalam level waspada. Masyarakat diharapkan tidak mendekat ke wilayah yang rawan terdampak erupsi.
Jika keluar rumah masyarakat diminta menggunakan topi, kaca mata, jaket, serta masker karena ada hujan abu yang terbawa angin.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |