(CAKAPLAH) – Presiden AS Joe Biden menyatakan kepada para donatur kampanyenya bahwa sebenarnya dia tak yakin untuk kembali mencalonkan diri di Pilpres 2024. Namun itu harus dilakukannya untuk mencegah kembalinya Donald Trump.

Joe Biden mengaku demokrasi AS berisiko pada 2024 jika Donald Trump dan para sekutunya kembali lagi untuk melemahkan lembaga-lembaga demokrasi.

“Kita harus menyelesaikannya, bukan karena saya. Jika Trump tidak mencalonkan diri, saya tidak yakin saya akan mencalonkan diri. Kita tidak bisa membiarkan dia menang,” kata Joe Biden, pada Selasa (5/12/2023) waktu setempat.

Pernyataan Joe Biden ini muncul, setelah Donald Trump yang merupakan calon terdepan capres dari Partai Republik, menyebut Joe Biden sebagai penghancur demokrasi Amerika.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel, Donald Trump berjanji ia tak akan menyalahgunakan kekuasaan untuk pembalasan terhadap siapa pun saat ia menang nanti.

“Kecuali di hari pertama (jadi presiden), saya ingin menutup perbatasan dan saya ingin melakukan pengeboran, pengeboran, dan pengeboran. Setelah itu saya bukan seorang diktator,” ungkap Donald Trump.

Tim kampanye Joe Biden dengan cepat memanfaatkan komentar tersebut dengan mengeluarkan slogan berisi kalimat “Donald Trump: Diktator Hari Pertama”.

Joe Biden ditanya oleh wartawan apakah dia akan mencalonkan diri jika Donald Trump tidak mencalonkan diri, memberikan komentar. “Saya kira begitu, tetapi lihat, dia mencalonkan diri dan saya harus mencalonkan diri,” ujarnya.

Ditanya apakah dia akan mundur jika Donald Trump melakukannya, Joe Biden menjawab.“Tidak, jangan sekarang.”

Joe Biden kemudian mengatakan, dia bukan satu-satunya yang menyuarakan kekhawatiran terhadap Donald Trump. Menurutnya, Donald Trump adalah satu-satunya kandidat capres di AS yang kalah, tetapi tidak mau menerima hasil pilpres.

Joe Biden menyebut, aksi pendukung Donald Trump menyerbu Capitol Hill pada 6 Januari 2021 adalah upaya untuk menghentikan sertifikasi hasil pilpres.