PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ada dugaan praktik eksploitasi terhadap anak di Kota Pekanbaru beberapa hari belakangan ini. Hal ini berawal dari beredarnya sebuah foto seorang anak di bawah umur yang diduga menjadi juru parkir (Jurkir). Foto tersebut beredar luas di jejaring media sosial dan viral serta membuat warga Pekanbaru miris terkait adanya dugaan eksploitasi anak yang dipekerjakan menjadi seorang juru parkir.
Terhadap hal tersebut, selain diusut dari Dishub, pihak ketiga dan pihak terkait, Anggota DPRD Riau, Roni Pasla meminta agar dugaan eksploitasi anak ini dibahas serius dan jadi bahan berkaca Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Pekanbaru, agar kejadian serupa tak terjadi lagi.
"Kita minta DP3APM harus lihat lebih serius untuk mengusut ini, kita khawatir hal ini terjadi juga di tempat lain yang belum terungkap," katanya.
Roni mengatakan, bahwa eksploitasi anak hal yang tidak boleh dan melanggar, apalagi hal tersebut bisa merusak citra Pekanbaru.
"Jadi kita minta hal ini jadi bahan berkaca kita bersama, agar tidak terjadi lagi," tukasnya.
Sebelumnya beredar foto adanya juru parkir (Jukir) cilik di Pekanbaru. Dari informasi yang disampaikan, foto tersebut diambil di salah satu ATM yang berada di Jalan Imam Munandar.
Dari foto yang beredar tersebut, tampak seorang anak perempuan yang masih kecil memakai rompi juru parkir. Anak kecil yang diketahui berjenis kelamin perempuan tersebut memakai jilbab berwarna kuning dah memakai sendal berwarna merah. Anak perempuan tersebut tampak duduk di kursi.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Kota Pekanbaru Khairunnas saat dikonfirmasi mengatakan, setelah mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
"Kita sudah langsung turun ke lokasi untuk mengeceknya," ujar Khairunnas kepada CAKAPLAH.com, Ahad (03/12/2023).
Dari keterangan yang didapat di lokasi, memang Rompi Jukir tersebut adalah milik ayah dari anak tersebut. "Jadi ternyata itu adalah baju bapaknya, dipakai sama anak itu," cakapnya.
Ia mengatakan, Dishub telah memberikan teguran kepada Jukir tersebut. "Kita kasih teguran. Kami sampaikan jangan kasih seragam itu ke anak. Nanti tanggapan orang lain-lain. Jadi kata Jukir itu tadi, dia kerja disitu tapi, tapi katanya anaknya mau pakai katanya. Akhirnya kami kasih teguran jangan seperti itu lagi," pungkasnya.**
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |