PEKANBARU (CAKAPLAH) - Proses evaluasi pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Riau sudah berjalan empat hari, Jumat (8/12/2023). Evaluasi Pejabat Tinggi Pratama (PTP) tersebut akan berakhir besok, Sabtu (9/12/2023).
Total ada 10 pejabat yang menjalani evaluasi di hari keempat ini, di antaranya Kamsol yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kemudian Helmi D yang menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Riau.
Selanjutnya Indra SE yang menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Riau, Ikhwan Ridwan yang menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Riau.
Syahfalefi yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Riau. Wan Fazriatul Mammunah yang menjabat sebagai Direktur Rumah sakit Umum Daerah Arifin Achmad Riau.
Kemudian M Arief Setiawan yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan dan Zainal Arifin yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan.
Selain deretan pejabat tersebut, dihari keempat ini, juga tampak hadir menjalani evaluasi Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun. Uun dievaluasi dalam jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penilaian Kompetensi, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau, Budi Fakhri mengatakan, evaluasi pejabat eselon II Pemprov Riau sudah dimulai sejak Selasa (5/12/2023) dan akan berakhir Sabtu (9/12/2023).
Pada hari terakhir Sabtu (9/12/2023) besok, tersisa 6 pejabat eselon II lagi yang mengikuti evaluasi. Setelah evaluasi selesai, pihaknya akan melakukan rekap nilai. Kemudian menyampaikan hasilnya ke Gubernur Riau.
"Setelah evaluasi selesai, nanti Pansel merekap nilai dan mendiskusikan hasil asesmen untuk merekomendasikan siapa ke jabatan apa, kita laporkan kepada PPK dalam hal ini adalah pak Gubernur," kata Budi Fakhri, Jumat (8/12/2023).
Setelah itu, lanjut Budi Fakhri, barulah hasilnya disampaikan ke Komisi Aparatur Sipil Negera (KASN) untuk meminta izin pelantikan.
"Setelah ini, dilaporkan prosesnya ke KASN untuk mendapatkan rekomendasi pelantikan," sebut Budi Fakhri.
Budi menyebut, total ada 45 pejabat eselon yang menjalani evaluasi dengan pansel. Mulai dari kepala asisten, kepala dinas, kepala biro hingga direktur rumah sakit umum daerah (RSUD) Arifin Achmad Riau.
Sejumlah pejabat pun sudah masuk dalam radar untuk dinonjobkan, beberapa ada yang dipindahkan dan ada yang didemosi atau diturunkan jabatannya dari eselon II ke eselon III.
Evaluasi pejabat eselon II tersebut dilakukan setelah Pemprov Riau mendapat izin dari KASN terkait rekomendasi rencana uji kompetensi PTP dalam rangka rotasi/mutasi di lingkungan Pemprov Riau.
Budi Fakhri menyampaikan, pejabat eselon II Pemprov Riau yang dievaluasi sebanyak 45 orang, dan satu pejabat yakni Kepala Dinas PMD-Dukcapil Riau, Djoko Edy Imhar tidak dievaluasi sebab untuk evaluasi jabatan Kadis PMD Dukcapil harus seizin kementerian terkait.
"Jadi seluruhnya dievaluasi. Kecuali Kepala Dinas PMD-Dukcapil. Karena dari surat dari kementerian terkait agar pejabat Disdukcapil di daerah jangan dilakukan evaluasi. Hal ini guna untuk mempersoalkan data untuk pemilihan umum (Pemilu)," katanya.**
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |