PEKANBARU (CAKAPLAH) - Seorang Narapidana Rutan Kelas II B Dumai, tertembak peluru panas petugas Satreskrim Polres Dumai di bagian perutnya, Sabtu (16/7/2107) sekitar pukul 00.15 WIB.
Narapidana itu diketahui bernama, Sarifudin (51) warga Jalan Syech Zainuddin, Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai, Riau.
Sarifudin merupakan, seorang Narapidana Rutan Kelas II B Dumai yang kabur pada Jumat (07/4/2017) silam.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo Sik MM menjelaskan, yang bersangkutan (Sarifudin) melawan saat dilakukan penangkapan di rumahnya.
"Dia melakukan penyerangan kepada petugas yang akan menangkapnya menggunakan parang, sehingga dilumpuhkan dengan tembakan ke arah bagian perutnya," kata Guntur kepada CAKAPLAH.COM.
Lanjut dikatakan Guntur, penangkapan terhadap Sarifudin bermula dari Surat Permohonan Karutan Kelas II Dumai, tentang bantuan penangkapan terhadap Narapidana yang kabur dari Rutan.
Selanjutnya, tim Opsnal Satreskrim Polres Dumai bersama anggota Rutan mendapat informasi bahwa terpidana berada di rumahnya langsung bergerak menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penangkapan.
"Di TKP, tim Opsnal dan petugas Rutan lalu berkoordinasi dengan Ketua RT setempat. Namun, karena kondisinya sakit, RT tidak bisa datang," ujar Guntur.
Setelah menunggu sekitar 1 jam, tim Opsnal kemudian melakukan penggerebekan dengan cara mendobrak pintu belakang rumah Sarifudin.
Usai didobrak dan sewaktu pintu terbuka, Sarifudin berlari ke dalam kamar. Tim yang telah berada di dalam rumah kembali mendobrak pintu kamar sambil langsung masuk untuk mencari keberadaan Sarifudin di kamar.
Namun, Sarifudin berhasil mengelabui petugas dengan cara bersembunyi di belakang pintu kamarnya dan langsung menutup kembali pintu kamar.
"Saat bersembunyi di belakang pintu dan menutupnya kembali, dia lalu menyerang petugas dengan cara mengayunkan parang secara brutal ke arah dan hampir mengenai seorang petugas Rutan yang bernama Dino," ungkapnya.
Melihat situasi sudah membahayakan keselamatan petugas, anggota Opsnal Reskrim langsung melumpuhkan Sarifudin dengan sebutir timah panas dan mengenai perutnya.
"Bukanya menyerah, Sarifudin kembali melakukan perlawanan saat petugas akan memborgolnya, namun dapat dikendalikan oleh petugas," kata Guntur.
Sarifudin kemudian dibawa ke Puskesmas Sungai Sembilan untuk dilakukan pertolongan pertama, akan tetapi pihak Puskesmas menyarankan untuk dibawa langsung ke RSUD Dumai karena di Puskesmas tidak ada Dokter.
“Kini Sarifudin telah dalam perawatan dokter di RSUD Dumai untuk dilakukan pengangkatan proyektil peluru yang masih bersarang ditubuhnya," tukas Guntur.
Penulis | : | Dagen |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Hukum, Kota Dumai |