PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Ketua DPRD Riau, Kordias Pasaribu menyayangkan peristiwa bom molotov yang dilemparkan orang tidak dikenal ke kediaman Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Riau, Supriati. Ia meminta Polda Riau menurunkan tim Densus 88 untuk menangkap pelakunya.

"Bukan karena hanya karena terjadi di kediaman anggota dewan, tapi ini kan di Pekanbaru, maka aparat kepolisian harus cepat mengungkap pelakunya dan motif tindakan itu," sebut Kordias, Selasa (3/10/2017).

Ketua DPD PDIP Riau ini juga mengatakan, sekarang sudah mendekati tahun politik, maka harus mendapatkan perhatian aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus itu, agar tidak melebar kemana-mana dan menimbulkan isu yang tidak baik.

Baca: Rumah Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau Dilempari Bom Molotov

"Kita kan tidak tahu apa motifnya, maka segeralah diungkapkan tuntas supaya masyarakat tidak menerka yang bukan-bukan, dengan adanya kejadian pelemparan bom molotov tidak hanya di kediaman wakil rakyat juga di rumah warga lainnya," cakapnya lagi.

Sementara itu, hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau, Taufik Arrakhman yang membidangi masalah hukum dan pemerintahan. Menurutnya pihak Polda Riau harus serius menindaklanjuti kejadian bom molotov di teras rumah Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau tersebut.

Dikatakannya lagi, bahwa kejadian tersebut sudah masuk dalam lingkup teror, sehingga pihak Polda Riau harus menanggapi serius dan menuntaskan kasus tersebut.

Baca: Dimolotov OTK, Polisi Temukan Plastik Bekas Bensin di Parit Rumah Supriyati

"Kalau perlu, Densus 88 diturunkan untuk mengejar pelakunya, karena selama ini hal seperti ini terus terjadi, dengan demikian tidak ada lagi rasa aman di Provinsi Riau," kata Taufik.

Lebih lanjut,  Politisi Gerindra Riau itu mengkhawatirkan jika aksi teror bom molotov masih terus terjadi, maka kedepannya anggota dewan tidak akan berani untuk bicara, menyuarakan aspirasi masyarakat.

"Dewan akan lebih banyak diam  kalau kondisi ini terjadi terus terjadi, percuma,  anggota dewan akan takut dan merasa tidak nyaman, akhirnya tak berani bersuara untuk kepentingan rakyat, jadi kita minta untuk diusut tuntas," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Rumah Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau, Supriati, Selasa (3/10/2017) subuh dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal. Kepada CAKAPLAH.COM, Supriati bercerita ia tidak mengetahui secara pasti kejadian tersebut, karena bomnya tidak terdengar sampai ke dalam rumah.

Baca: Polisi Selidiki Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Rumah Ketua FG DPRD Riau

"Saya juga tak terlalu tahu, pagi keponakan saya solat subuh di musala dekat rumah, waktu dia pergi katanya belum ada. Setelah pulang kok sudah ada bom molotov itu, kemudian kami liat keluar, rupanya memang ada," terang Supriati.

Supriati bersyukur tidak ada korban dalam kejadian tersebut, dan yang terkena bom molotov menurutnya hanya bagian teras depan rumah. Tidak ada yang terbakar. Cuma ada bekas di depan teras saja.

Ditanya apakah permasalahan teror terhadap ia dan keluarganya tersebut akan dilaporkan ke pihak kepolisian, anggota komisi V DPRD Riau ini mengaku untuk saat ini belum. Karena masih dalam tahap pembicaraan bersama keluarga.

"Saya belum ambil langkah apapun. Kita masih bahas bersama keluarga dulu, kalau untuk lapor ke Polda itu nantilah. Tapi dari pihak Polda sudah ada datang ke sini," imbuhnya