PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pengamat politik dari Universitas Islam Riau (UIR), Dr. Panca Setya Prihatin, memprediksi pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada 20 Oktober mendatang akan berdampak besar pada dinamika politik di tingkat lokal, termasuk di Provinsi Riau menjelang Pilkada.

Menurutnya, kekuatan politik Prabowo yang secara terbuka mendukung pasangan calon dari partainya atau koalisinya akan berpengaruh signifikan pada peta politik daerah.

"Secara politik nasional, setelah pelantikan, Prabowo akan mempengaruhi kebijakan politik lokal, termasuk di Riau. Komitmen Prabowo dalam mendukung pasangan calon yang diusung partainya dapat mendorong gerakan mesin politik untuk mengamankan kepentingannya di daerah," ujar Dr. Panca kepada CAKAPLAH.com, Rabu (16/10/2024).

Ia menambahkan, fenomena ini mencerminkan prinsip dasar dalam dunia politik, bahwa kekuasaan tidak hanya perlu direbut, tetapi juga dipertahankan dan diperluas.

"Ini adalah adagium politik yang sangat populer," cakapnya.

Di Riau, Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo memberikan dukungan strategis pada beberapa pasangan calon kepala daerah. Dalam Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri), pasangan calon nomor urut 2, Nasir-Wardan, mendapat dukungan penuh dari Gerindra. Sementara untuk Pilkada di Pekanbaru, Gerindra mendukung pasangan Muflihun-Ade Hartati.

Menurut Dr. Panca, dengan Prabowo berada di kursi kepresidenan, mesin politik Gerindra di daerah akan semakin kuat.

"Kekuasaan di tingkat pusat bisa memudahkan pergerakan mesin politik di daerah untuk memperluas pengaruh," paparnya.

Hal ini semakin mengukuhkan bahwa hubungan antara kekuatan politik pusat dan daerah saling berkaitan erat, terlebih ketika partai-partai pengusung berada di lingkaran kekuasaan.

"Dampak dari pelantikan Prabowo ini membuat Pilkada di Riau semakin menarik untuk dicermati. Pengaruh politik nasional disinyalir sangat terasa dalam upaya memenangkan pasangan-pasangan calon yang didukung Gerindra," tukasnya.