
![]() |
SETELAH kunjungan resmi secara kenegaraan ke India dalam rangka memperingati hari ulang tahun negara India ke-76, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berkunjung ke Malaysia dalam rangka undangan resmi dari Raja Malaysia berupa penghargaan kehormatan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K.I Johor). Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Yang Dipertuan Agong Malaysia, Sultan Ibrahim Ibni Sultan Iskandar. Penghargaan tersebut merupakan salah satu penghormatan tertinggi yang diberikan oleh Kesultanan Johor kepada pemimpin negara, khususnya Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Dengan penghargaan yang diberikan tersebut, menandai bahwa hubungan kedua negara Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan bilateral yang erat dan saling menghormati atas kedaulatan negara.
Kunjungan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tersebut merupakan kunjungan kenegaraan yang langsung disambut oleh Yang Dipertuan Agong Malaysia di Istana Negara Malaysia. Tercatat pada tahun 1990, Presiden kedua Bapak Soeharto juga mendapat penghargaan tertinggi dari Malaysia. Dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia tersebut juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim dalam rangka mempererat hubungan kedua negara yang berbatasan langsung tidak hanya lautan juga daratan di Malaysia Timur (Borneo). Walaupun selama ini hubungan kedua negara mengalami pasang surut, hubungan bilateral dan persahabatan dalam satu rumpun tetap menjadi prioritas utama.
Pasang surut hubungan Indonesia-Malaysia yang dinamis, lebih banyak disebabkan oleh perbedaan pandangan dan pendapat masing-masing negara, namun permasalahan tersebut dapat dibicarakan dengan mengedepankan hubungan bilateral kedua negara dan dalam forum regional ASEAN tentunya. Isu-isu perbatasan di wilayah kedua negara serta isu-isu sosial-budaya merupakan isu-isu yang sering terjadi dalam hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Peningkatan infrastruktur di wilayah perbatasan dan kepulauan menjadi hal yang utama dalam hubungan antara Indonesia dan Malaysia.
Wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar Indonesia tentunya menjadi wilayah terdepan yang mana Indonesia sudah diakui oleh dunia internasional sebagai negara kepulauan (Archipelagic State). Sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah yang cukup luas dan berpotensi menjadi sengketa dengan negara-negara lainnya seperti dengan Malaysia, Indonesia perlu memperkuat infrastruktur dan segala potensi yang ada di dalamnya untuk mendukung hal tersebut. Kalau itu tidak dikelola secara baik dan profesional, akan berdampak kepada hilangnya pulau-pulau yang lainnya. Kerja sama wilayah di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia menjadi hal yang utama dalam hubungan kedua negara. Dalam beberapa hal, Indonesia dan Malaysia sudah dapat menyelesaikan masalah di perbatasan baik lautan maupun daratan.
Kehadiran untuk kedua kalinya, Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto ke Malaysia tentu akan semakin meningkatkan hubungan kedua negara yang tidak saja dalam masalah ekonomi, politik dan pertahanan-keamanan, juga isu-isu perbatasan wilayah di kedua negara serta sengketa pulau-pulau yang selama ini menjadi masalah diantara kedua negara dapat diselesaikan dengan perundingan bilateral dan dalam kerja sama negara-negara ASEAN. Momentum kunjungan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto ke Malaysia dan juga kunjungan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim ke Indonesia dalam rangka pelantikan Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan semakin mempererat hubungan bilateral di antara kedua negara yang telah terjalin dengan baik dengan mengedepankan hubungan serumpun dan hubungan kerja sama dalam komunitas ASEAN.**
Penulis | : | Hasrul Sani Siregar, MA (Alumni Ekonomi-Politik Internasional, IKMAS, UKM, Selangor, Malaysia) |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Cakap Rakyat, Internasional |






















01
02
03
04
05




