PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat performa ekspor produk andalan Riau di sektor migas mengalami penurunan sepanjang tahun 2016. Selama Januari hingga Desember 2016, nilai jual produk migas dan nonmigas di Riau mencapai USD 13,71 miliar. Jumlah ini turun sebesar 4,63 persen dibanding periode yang sama di 2015.
Ketua BPS Riau, Aden Gultom memaparkan penurunan ini terjadi akibat tingginya angka penurunan yang disebabkan oleh sektor migas. Karena dari sektor migas saja, secara akumulatif tahun 2016, terjadi penurunan ekspor sebesar USD 2,48 atau 29,80 persen. Sedangkan ekspor nonmigas secara kumulatif 2016 terjadi kenaikan sebesar USD 11,23 miliar atau 3,57 persen.
Jatuhnya nilai ekspor migas ini dikarenakan harga minyak dunia sepanjang 2016 tengah rendah. Selain itu juga Riau tidak mengalami peningkatan produksi dan investasi sektor migas, sehingga nilai jualnya juga jadi kecil.
"Sehingga kenaikan ekspor non migas tidak bisa mengimbangi penurunan ekspor migas," jelas Aden.
Untuk pembagian kontribusi nilai ekspor, Aden menjelaskan saat ini yang unggulan Riau justru sektor non migas. Kontribus migas saat ini hanya tinggal 18,08 persen, sementara nonmigas menjadi 81,92 persen.
"Kondisi Riau saat ini sudah mulai berbalik, lebih banyak kontribusi nonmigas dibanding migas," tutup Aden.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Bhimo |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Riau, Ekonomi |