PEKANBARU (CAKAPLAH) - Usai penertiban ratusan pedagang di Jalur Lambat Pasar Arengka oleh tim Yustisi Kota Pekanbaru, para pedagang mengeluarkan unek-uneknya kepada Pemerintah Kota Pekanbaru. Mereka mengaku kecewa dengan walikota Firdaus yang menggusur pedagang.

"Dulu waktu pak Firdaus belum duduk jadi walikota, kami diperbolehkan jualan di sini. Sekarang malah kami dilarang dan ditertibkan oleh Satpol-PP," kata salah satu pedagang sayuran di Jalur Pasar Pagi Arengka, Kamis (12/10/2017).

Wanita yang mengaku sudah lama berjualan di Pasar Pagi Arengka ini menyebut, jika Walikota Pekanbaru, Firdaus sudah ingkar janji kepada para pedagang. "Itu janji Pak Firdaus dulu saat kampanye. Katanya kami diperbolehkan jualan disini. Kok sekarang malah dilarang," ketusnya.

Ketika dikonfirmasi CAKAPLAH.COM, terkait keluhan dari pedagang yang menyebut Pemko Pekanbaru telah memberikan izin, Walikota Pekanbaru Firdaus menyebut jika para pedagang memang diperbolehkan berjualan di dalam pasar, bukan di jalur lambat.

"Lokasi yang ditempati para pedagang kemarin itu kan bukan lokasi untuk berdagang. Kami pun tidak menggusur, karena di tempat yang dijadikan para pedagang itu jalur lambat. Bukan lapak berdagang," kata Firdaus.

Firdaus menyebut, awalnya para pedagang memang meminta izin agar tetap diperbolehkan berdagang sewaktu dirinya belum duduk kembali menjadi Walikota Pekanbaru.

"Mereka bilang cuma sebentar jualan di sana. Habis lebaran tidak ada lagi para pedagang yang berjualan di jalur lambat. Sekali lagi saya katakan, lokasi yang ditempati itu bukan pasar. Itu semua tidak ada legalnya termasuk bangunan yang ditertibkan tim yustisi," tukasnya.

Pada kesempatan yang sama Firdaus memberi apresiasi kepada tim yustisi yang telah menertibkan para pedagang dari Jalur Lambat Pasar Arengka. Orang nomor satu di Pekanbaru ini menyebut, langkah yang telah dilakukan oleh tim yustisi Kota Pekanbaru sudah benar karena para pedagang juga berdagang di lokasi yang dilarang.

"Saya ucapkan terimakasih kepada tim yustisi yang telah menertibkan para pedagang di sana. Apa yang telah dilakukan itu kan demi kepentingan masyarakat, pedagang dan kita semua," kata Firdaus, Kamis (12/10/2017).

Dikatakan Firdaus, setelah ditertibkan jalur lambat yang tadinya digunakan para pedagang bisa kembali dimanfaatkan untuk kepentingan umum. "Dengan kondisi seperti kemarin kan tidak bagus dan rawan kemacetan. Tingkat kecelakaan pun tinggi. Semua yang tidak baik ada di situ," ujarnya.

Ia menyebut, para pedagang yang menempati jalur lambat untuk kembali masuk ke dalam lokasi pasar. "Di dalam itu banyak tempat yang kosong. Berdaganglah di lokasi yang sudah disediakan," imbuhnya.

Saat disinggung jika di lokasi tersebut ada oknum tertentu yang melakukan pungutan kepada para pedagang, Firdaus dengan tegas menyebut akan segera menuntaskan.

"Kalau yang melakukan pungli itu PNS, saya akan jewer. Tapi kalau dari masyarakat, tentu aparat hukum lah yang akan bertindak," tukasnya.