
![]() |
(CAKAPLAH) - Pola makan yang tidak sehat merupakan salah satu faktor utama terjadinya penyakit usus buntu. Lalu, apa saja makanan pemicu penyakit usus buntu?
Penyakit usus buntu atau apendisitis terjadi ketika aliran darah ke usus buntu tersumbat, sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang menyerang saluran pencernaan.
Pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi ini menekan usus buntu, sehingga memicu penyumbatan dan mengganggu aliran darah. Selain infeksi, faktor seperti cedera pada perut atau riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko radang usus buntu.
Selain itu, beberapa jenis makanan pemicu penyakit usus buntu tertentu dapat menyebabkan penyumbatan atau memperparah peradangan pada usus buntu. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghindari makanan tersebut guna menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Gejala apendisitis yang umum, meliputi mual, muntah, hilangnya nafsu makan, demam ringan, nyeri di sekitar pusar atau perut, sembelit, diare, serta rasa tidak nyaman dan pembengkakan pada perut. Jika Anda mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Berikut ini tujuh jenis makanan pemicu penyakit usus buntu yang perlu dihindari, dikutip dari laman Gastro Clinic, Selasa (18/2/2025).
1. Makanan tinggi lemak dan berminyak
Konsumsi daging olahan, seperti hot dog, sosis, dan bakon, serta makanan yang digoreng seperti kentang goreng dan ayam goreng, dapat meningkatkan risiko apendisitis.
Makanan ini mengandung lemak jenuh, natrium, dan pengawet yang memicu peradangan dan mengganggu sistem pencernaan. Studi dalam JAMA Pediatrics menunjukkan anak-anak yang sering mengonsumsi makanan cepat saji lebih berisiko terkena radang usus buntu.
2. Makanan tinggi kolesterol
Makanan seperti keju, mentega, dan daging berlemak dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sembelit, dan peradangan usus. Selain itu, makanan tinggi kolesterol seperti kuning telur dan hati dapat memicu pembentukan batu empedu, yang berpotensi menyumbat usus buntu.
3. Karbohidrat halus dan camilan manis
Karbohidrat olahan dan camilan manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan peradangan pada saluran pencernaan. Konsumsi gula berlebihan juga mengganggu keseimbangan mikrobioma usus, meningkatkan risiko infeksi dan penyumbatan pada usus buntu.
4. Makanan pedas dan asam
Makanan pedas mengandung capsaicin yang dapat mengiritasi saluran pencernaan, sementara makanan asam seperti jeruk dan tomat dapat meradangkan lapisan usus. Keduanya berpotensi meningkatkan risiko infeksi dan penyumbatan pada usus buntu.
5. Makanan tinggi laktosa
Produk susu seperti susu, keju, dan es krim dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, diare, dan sembelit. Pencernaan laktosa yang tidak sempurna juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, meningkatkan risiko radang usus buntu.
6. Kacang-kacangan dan biji-bijian
Meskipun kaya serat, makanan ini sulit dicerna saat terjadi peradangan usus buntu dan dapat memperburuk gejala.
7. Minuman berkarbonasi dan berkafein
Minuman berkarbonasi menyebabkan kembung, sementara kafein dalam kopi dan teh dapat merangsang sistem pencernaan secara berlebihan, memperparah ketidaknyamanan saat radang usus buntu.
Dengan menghindari makanan pemicu penyakit usus buntu dan menjaga pola makan sehat, Anda dapat mengurangi risiko terkena kondisi ini. Selalu perhatikan gejala yang muncul dan segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami keluhan pada sistem pencernaan.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | Beritasatu.com |
Kategori | : | Serba Serbi |














01
02
03
04
05



