PEKANBARU (CAKAPLAH) - Polres Dumai, Riau menangkap Karimun (23), pelaku pembunuhan berencana dan pencurian terhadap Mulyadi yang terjadi di Jalan Ratu Sima, Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai pada Ahad (16/7/2017) silam.

Kapolres Dumai AKBP Restika Nainggolan SIK mengatakan, pengungkapan kasus berawal dari laporan keluarga korban bernomor LP/67/VII/2017/Riau/Res Dumai/Sek Dumai Barat tentang penemuan mayat.

Sementara penangkapan tersangka dilakukan setelah tim Opsnal Satreskrim Polres Dumai yang melakukan penyelidikan pada Ahad (15/10/2017) mendapatkan informasi tentang keberadaan tersangka.

"Jadi pada bulan Juli lalu, keluarga korban Nila Yendri (32) warga Kubang melaporkan penemuan mayat Mulyadi, korban dugaan pembunuhan yang ditemukan terbaring di lantai berlumuran darah di rumah pelapor," kata Restika, Senin (16/10/2017).

Restika melanjutkan, saat itu sekitar pukul 21.00 WIB malam, Nila dan suaminya Eki Chandra baru saja tiba dari kampung dan sesampainya di rumahnya Nila kemudian memanggil korban untuk mebukakan pintu. Namun setelah dipanggil-panggil beberapa kali tidak ada jawaban dari korban.

Selanjutnya, Eki masuk dan melihat korban terbaring di lantai ditutupi kain sarung dengan kondisi berlumuran darah dan tidak bergerak lagi.

Atas temuan itu Nila melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dumai Barat guna pengusutan lebih lanjut.

Setelah melakukan penyelidikan pada Ahad (15/10/2017) tim mendapat informasi tempat persembunyian tersangka. "Tersangka ditangkap di tambak udang di Dusun II Desa Teluk Moku Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada pukul 05.00 WIB," kata Restika, Senin (16/10/2017).

Kemudian, setelah diinterogasi, Karimun mengakui jika dirinya bersama rekannya Nando yang telah menghabisi nyawa korban.

"Usai menghabisi korban, pelaku kabur dengan membawa uang milik korban sebesar Rp600 ribu serta perhiasan emasi berupa 3 untai gelang, 2 untai kalung dan 1 cicin dan kemudian kabur menuju ke Sumatera Utara," ungkap mantan Kapolres Siak tersebut.

Tersangka pun kemudian digelandang ke Mapolres Dumai guna dilakukan pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut.

"Untuk rekannya Nando, saat ini telah berstatus daftar pencarian orang (DPO)," ujar Restika.

Akibat perbuatannya tersangka dikenakan ancaman Pasal 340 dan Pasal 362 dengan ancaman 15 tahun penjara.

"Kami masih kembangkan kasus ini untuk mengejar rekan tersangka lainnya," tukas Restika.