Gajah menjadi salah satu koleksi Kebun Binatang Kasang Kulim, Kampar
|
KAMPAR (CAKAPLAH) - Ke mana anda akan berlibur pada akhir pekan nanti bersama orang terdekat? Jika tidak melakukan perjalanan jauh, ada baiknya mencoba mengunjungi Kebun Binatang Kasang Kulim di Kabupaten Kampar.
Selain lahan yang semakin luas dan bersih, koleksi hewan di kebun binatang satu-satunya di Riau itu semakin bertambah dan dikelola dengan baik.
Di tempat ini selain bisa menyaksikan dari dekat hewan margasatwa, pengunjung juga dapat menunggangi gajah, berkeliling lokasi dengan bendi, serta menikmati sarana permainan seperti kolam pancing, sepeda air, sepeda motor roda empat dengan biaya yang cukup terjangkau.
Hal tersebut disampaikan salah seorang petugas di Kebun Binatang Kasang Kulim, Ades saat berbincang dengan CAKAPLAH.COM, Kamis (19/10/2017).
Dikatakannya, berdirinya kebun binatang ini berawal dari sebuah hobi memelihara unggas dan siamang oleh almarhum H. Usman. Berbekal hewan peliharaan yang dimilikinya serta luas tanah yang memadai pada tahun 1991 usai pulang melaksanakan ibadah haji, H Usman bertekad mendirikan kebun binatang bernamakan Kebun binatang Kasang Kulim di lahan seluas 10 hektar.
Sesuai dengan pemilikinya, lokasi kebun bintang berada di Jalan H Usman, Kubang Raya, Kabupaten Kampar dan dikelola oleh anak H Usman bernama, Agustina. Kebun binatang ini tidak jauh dari pusat Kota Pekanbaru. Untuk sampai ke sana melewati jalur Simpang Empat Panam hanya 10 KM.
Saat ini sekitar 32 jenis hewan yang berada di Kebun Binatang Kasang Kulim tersebut. "Namun yang menjadi primadona bagi pengunjung adalah gajah, orang utan, Tpir, dan kuda nil yang merupakan sumbangan dari Taman Safari Indonesia," ujar Ades.
Hewan-hewan ini berasal dari sumbangan masyarakat dan bantuan dari beberapa pihak seperti pengelola kebun binatang lain yang tergabung dalam Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI).
Dalam mengelola kebun binatang ini Ades mengaku pihaknya hanya mengandalkan dari hasil penjualan tiket dari pengunjung. Jika kunjungan sedang sepi maka pihaknya harus merogoh kocek sendiri agar hewan-hewan koleksi di kebun binatang ini bisa tetap makan.
Ia mengatakan pihaknya tidak bisa berharap dari dana hasil penjualan tiket masuk saja, sebab biaya operasional di kebun binatang ini tidaklah sedikit. “Untuk makanan hewan saja sudah menghabiskan dana Rp500 ribu setiap hari. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk menggaji 15 orang karyawan. Oleh sebab itu kita berharap agar pemerintah daerah mau memberikan perhatiannya," ungkap pengawas yang sudah bekerja selama sepuluh tahun ini.
Sementara itu, pemilik kebun binatang, Agustina juga membenarkan pihaknya harus merogoh kocek dalam-dalam kebun binatang ini tetap bisa melayani pengunjung. “Malahan sering nombok kalau dari penjualan tiket sepi, biasanya selesai lebaran pengunjung agak sedikit,” cakapnya.
Selain itu, pengelola Kasang Kulim juga berharap agar pemerintah menyediakan akses transportasi menuju Kasang Kulim untuk memudahkan pengunjng menuju kebun binatang tersebut.
Penulis | : | MG2 |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kabupaten Kampar, Riau, Serba Serbi |