Selanjutnya, pemohon melakukan pembayaran melalui Teller, ATM, EDC BRI. Ketiga, datang ke lokasi Satpas, Gerai SIM Keliling yang telah dipilih saat registrasi melalui website. Keempat, pihak kepolisian akan mengecek data yang dimasukkan di website. Kelima, jika data cocok langsung dilakukan identifikasi dan verifikasi berupa pengambilan foto, sidik jari, dan tanda tangan. Keenam, pemohon akan menjalani ujian teori dan praktik seperti halnya pada pembuatan SIM baru konvensional. Ketujuh, jika lulus ujian, SIM diterbitkan. ''SIM online sebenarnya sudah ada cuma hanya untuk perpanjangan, yang belum ada SIM online untuk yang baru, yang baru masih di tempat masing-masing. Tapi dengan e-KTP maka dia bisa memasukkan data, apply di mana saja di seluruh di Indonesia," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di SatPas SIM Jakarta Barat, Jumat (16/12/2016) seperti yang dilansir DTC.
"Jadi enggak perlu lagi yang punya KTP Papua pulang dulu. Kan mahal, biayanya saja bisa Rp 5 jutaan, untuk bikin SIM baru ini bisa dilakukan di seluruh Indonesia," sambung Tito.
Ia berharap dengan adanya sistem online, praktik percaloan bisa berkurang ke depannya. "Dengan adanya online calo-calo berkurang saya nggak bilang hilang tapi berkurang cukup jauh," tutur Tito. Selain SIM online, layanan elektronik yang diluncurkan Polri hari ini adalah e-Tilang dan e-Samsat.(cr14)