(CAKAPLAH) - Kekhawatiran akan perpecahan yang diakibatkan oleh tingkah laku Gubernur Petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dirasakan oleh berbagai pihak, tak terkecuali Adian Radiatus yang merupakan relawan Tionghoa Anies Sandi sekaligus pemerhati masyarakat Tionghoa.
Adian menyatakan, selama hidupnya ia telah merasakan 7 kali kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta sejak masa Ali Sadikin. Baru pada masa kepemimpinan Ahok lah Adian merasakan kekisruhan yang sedemikian hebat.
“Selama 7 kali kepemimpinan, baru kali ini saya lihat ada Gubernur DKI yang main politik. Politik yang dimainkannya menimbulkan kegaduhan, mendistorsi anak bangsa tak hanya di Jakarta, tetapi juga hingga di daerah lainnya,” kata Adian.
Menurutnya belum pernah ada ketegangan pasca peristiwa 98 yang berpotensi timbulkan perpecahan di Jakarta seperti saat ini. “Sekarang kita bisa lihat kegaduhan yang terjadi karena seorang Gubernur tak bisa menjaga tutur katanya, perpecahan semakin menjadi-jadi. Saya rasakan kemunduran yang sangat tajam pada masa kepemimpinan Ahok.”
“Ahok saat ini bukan saja membahayakan etnis Tionghoa atau Kristiani, tapi sudah membahayakan negara karena pemecah belahan antar anak bangsa,” tegas Adian
Adian berharap warga Jakarta bisa melupakan Gubernur petahana dan melangkah maju dengan kepemimpinan yang baru. Ia juga berharap etnis dan agama tidak dijadikan patokan bagi warga untuk memilih pemimpin.
“Jangan pilih pemimpin karena satu etnis atau satu agama, tapi pilihlah yang dapat mempersatukan seluruh elemen masyarakat Jakarta. Bukan pilih yang justru memecah belah warganya,” tegasnya.
Pasangan Calon no 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menurut Adian adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta. Rekam jejak yang baik diantara keduanya, pembawaan yang santun namun tegas, serta kepemimpinan yang memihak pada rakyat adalah alasan bagi warga Jakarta untuk mencoblos no 3 pada Pilkada 15 Februari mendatang
Sumber | : | Hallojakarta.com |
Kategori | : | Politik |