PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepolisian Resort Kota Pekanbaru akan memeriksa petugas Lembaga Pemasyarakatan (lapas) jika ada unsur kelalaian sipir penjara terkait kaburnya, Satriandi (29), napi kasus pembunuhan yang divonis 12 tahun.

Bersama Satriandi, Kecuk alias Nugroho, narapida kasus curanmor juga ikut melarikan diri dengan pecatan polisi yang pernah berdinas di Polres Rokan Hilir itu.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto SIK SH MH melalui Kasat Reskrim Kompol Bimo Arianto mengatakan, polisi akan mengusut petugas lapas jika ada unsur kelalaian sipir penjara dalam kasus kaburnya tahanan tersebut.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya telah diizinkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Riau Dewa Putu Gede, untuk 'mendalami' bagaimana terjadinya dugaan kaburnya narapidana atas nama Satriandi.

Baca: Pernah Ajudan Waka Polres, Lompat dari Kamar Hotel dan Kabur dari Lapas

"Kita akan terbitkan sprindik untuk mendalaminya, apa sebab kaburnya Satriandi, bagaimana caranya, bagaimana kronologisnya, karena tanpa ada izin dari Ka kanwil, kita agak kesulitan mendalami kronologisnya," kata Bimo kepada CAKAPLAH.COM, Senin (27/11/2017).

Menurutnya, di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Gobah tersebut, pihaknya juga mendapatkan banyak kejanggalan, diantaranya kamera pengintai (CCTV).

"CCTV yang memang level lapas harus on, selalu harus siap, ternyata CCTV itu mati, pas kebetulan di hari kaburnya Satriandi mati. Alasannya tersambar petir, cuma elektronik lainnya masih aktif," ujarnya.

Kedua, lanjut Bimo, berdasarkan informasi dari Kanwil juga, tiga lapis pintu yang ada di lapas Gobah itu, dua lapis yang keluarnya tidak dikunci.

Itu menunjukkan bagaimana lemahnya penjagaan suatu lapas. Apalagi Satriandi ini merupakan tersangka kasus pembunuhan.

Bimo mengungkapkan, uniknya Satriandi ini adalah pelaku yang sudah cacat artinya tanpa ada alat bantu, dia tidak bisa berjalan sempurna.

"Kita akan selidiki itu, bagaimana proses kabur sampai keluar, keluar dari jeruji besi, dari tiga lapis pintu sampai adanya informasi dia dijemput kendaraan minibus akan kita dalami. Tim sudah kita bentuk," ungkap Bimo.

Sebelumnya diberitakan, seorang narapidana kasus pembunuhan yang divonis 12 tahun bernama Satriandi, kabur dari Lapas Kelas II A Pekanbaru, Rabu (22/11/2017) siang.

Bersama pecatan Polri yang pernah berdinas di Polres Rokan Hilir itu, seorang napi lainnya dalam kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) bernama Nugroho alias Kecuk juga ikut melarikan diri.

Satriandi diduga kabur dibantu oleh adik kandungnya bernama Hasbi dan Resti sepupu perempuannya. Dua saudara itu diduga yang menyeludupkan senjata api jenis Revolver.

Kedua orang tersebut merupakan pengunjung yang membesuk Satriandi pada pukul 11.00 WIB hingga pukul 11.26 WIB, beberapa jam sebelum kejadian.

Saat akan melarikan diri, Satriandi menodongkan senjata api jenis Revolver ke petugas sipir.

Berhasil melumpuhkan petugas Lapas dengan cara menodongkan senjata api, Satriandi kemudian kabur dengan menggunakan mobil Nissan X Trail dengan nomor polisi tidak diketahui.