PEKANBARU (CAKAPLAH) - Proses penyerahan tulang belulang dan kerangka dari jasad Ardhie Nur Aswan (23), dilakukan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto yang diwakilkan Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi Priadinata SIK, di RS Bhayangkara Polda Riau, Senin (04/12/2017).
 
Menurut informasi dari petugas RS Bhayangkara Polda Riau, keluarga korban juga telah menerima surat dari tim dokter forensik RS Polri terkait kecocokan DNA tengkorak tersebut.

Tengkorak dan kerangka yang ditemukan di areal kebun sawit milik warga di Telaga Sam-Sam, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak itu, 99 persen merupakan korban Ardhie, mahasiswa Fakuktas Pertanian Universitas Riau yang berprofesi sambilan sebagai sopir taksi online Go-Car yang dilaporkan menghilang sejak Ahad (22/10/2017) lalu.

“Iya, dokter forensik sudah melakukan autopsi di RS Polri Jakarta. Hasilnya 99 persen positif korban (Ardhie Nur Aswan). Sekarang tulang dan tengkorak akan diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan,” ujar salah seorang petugas RS Bhayangkara Polda Riau.

Di RS Bhayangkara Polda Riau sejumlah keluarga dan kerabat korban berdatangan ikut menjeput, tengkorak dan tulang belulang serta kerangka korban.

Pihak keluarga sudah mendapatkan hasil forensik dari dokter dan keterangan dari Satreskrim Polresta Pekanbaru.

"Iya benar tulang yang ditemukan kemarin adalah Ardhie Nur Aswan. Sekarang akan kita makamkan," katanya singkat.

Solidaritas juga datang dari ratusan driver Go-Jek dan Go-Car terkait penyerahan jenazah almarhum Ardhie Nur Aswan ini.

Usai dimandikan di ruang jenazah RS Bhayangkara Polda Riau, tulang belulang dan kerangka almarhum Ardhie dibawa menggunakan ambulan dari RS Bhayangkara Polda Riau menuju ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan di komplek Perum Arraudah.

Sebelumnya, Ardhie Nur Aswan, dilaporkan menghilang sejak Ahad (22/10/2017) lalu usai mengantar orderan menggunakan mobil Suzuki Ertiga Nopol BM 1654 NV menuju ke Jalan Riau.

Didekat stasiun bus Po Medan Jaya korban kemudian dihabisi oleh pelaku dengan cara dijerat lehernya menggunakan tali nylon.

Setelah tewas, korban kemudian dibuang ke areal kebun sawit milik masyarakat yang lokasinya berada di Jalan Lintas Pekanbaru - Duri KM 57 Kelurahan Telaga Sam - Sam, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau.

Mobil Suzuki Ertiga milik korban ditemukan ringsek di sebuah jurang di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Diduga mobil tersebut sengaja dibuang pelaku ke dalam jurang untuk menghilangkan jejaknya usai menghabisi korban.

Penyelidikan yang dilakukan oleh Satreskrim Polresta Pekanbaru membuahkan hasil. Polisi berhasil meringkus empat dari enam orang pelaku.

Keempat pelaku itu, VHS alias Vikto (20), MTG alias Maringan (20), LPS (20) dan FST alias Fije (20), dibekuk dilokasi berbeda di Pekanbaru, Sumatera Utara dan Banten.

Saat ini pihak polisi masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku lainnya dalam kasus pembunuhan ini yakni, FR (20) dan IN (20).

Bersama keempat tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti, 1 unit mobil Suzuki Erriga warna putih Nopol BM 1564 NV, 1 helai baju kaos warna hitam, 1 helai celana jeans panjang warna biru, 1 helai celana pendek milik korban dan 1 utas tali nylon warna kuning yang digunakan untuk menjerat leher Ardhie Nur Aswan.