PEKANBARU (CAKAPLAH) - Fikal (33), warga Dusun Tanjung Kudu, Desa Kualu, Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Riau, tewas ditembak oleh orang yang belum diketahui yang diduga merupakan warga sekitar.

Pria tersebut tewas ditembak menggunakan senjata api pada Rabu (20/12/2017) siang, sekitar pukul 13.00 WIB kemarin lantaran dituduh mencuri buah sawit.

Kapolres Kampar AKBP Deni Okvianto SIK mengatakan, saat ini Polres Kampar masih memburu pelaku yang menewaskan warga Dusun Tanjung Kudu tersebut.

"Terhadap korban telah dilakukan visum di RS Bhayangkara Polda Riau. Hasilnya, pada dada korban bagian depan tembus ke belakang mengenai paru-paru," kata Deni.

Dikatakan Deni, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang melakukan penembakan terhadap korban.

Saat itu, Fikal dilihat oleh sejumlah warga, diduga sedang mengambil buah sawit orang lain. Namun pencurian itu belum bisa dipastikan polisi.

Tiba-tiba, ada warga yang menembak korban dari jarak jauh namun tidak kena. Saat itu Fikal sempat lari, namun ia dikejar oleh pria yang menembaknya tersebut. Warga lain pun ikut mengejarnya.

Hingga akhirnya, korban terlihat oleh pria yang membawa senjata api tersebut. Dia kembali ditembak dan mengenai dadanya. Korban pun langsung rubuh dan tewas seketika.

Setelah kejadian, pihak keluarga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian langsung menjemput jasad korban dan membawanya ke rumah duka.

Diduga orang yang melakukan penembakan terhadap Fikal, merupakan warga yang juga berdomisili di Dusun Tanjung Kudu, Desa Kualu.

"Hasil otopsi sudah keluar, korban tewas akibat peluru yang mengenai dada korban dan tembus ke belakang. Tembakan itu mengenai paru-paru mengakibatkan korban tewas seketika," jelas Deni.

Deni menyebutkan, kasus ini merupakan kejadian pembunuhan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap orang yang dituduh melakukan pencurian untuk kedua kalinya.

"Ya sudah dua kali. Beberapa waktu lalu kejadiannya di Desa Rimbo Panjang, ada korban dikeroyok massa karena dituduh begal, padahal bukan. Jadi para pelaku ini masih kita kejar," tegasnya.

Deni mengimbau, agar warga tak main hakim sendiri terhadap seseorang yang melakukan tindak pidana. Apalagi orang itu belum bisa dipastikan melakukan perbuatan melawan hukum.

"Kalau ada melihat pelaku pidana, amankan saja, lalu serahkan ke kepolisian. Jangan suka main hakim sendiri, negara ini ada aturan hukumnya," tukas Deni.