PEKANBARU (CAKAPLAH) - Hingga saat ini, Riau masih menjadi daerah yang kekurangan bahan pangan, terutama beras. Seperti yang disampaikan oleh Anggota DPRD Riau Sugianto, 65 persen kebutuhan beras di Riau didapat dari provinsi tetangga. Untuk itu harga pangan di Riau sangat rentan terjadiu gejolak.

Sugianto mengatakan di Riau sendiri, banyak hasil pangan yang tidak terakomodir dengan baik. Untuk itu ia meminta Bulog serius dalam melakukan penyerapan beras yang ada di Riau. Dengan demikian, harga beras di Riau bisa lebih stabil.

"Petani di Riau juga bisa terbantu jika diserap oleh Bulog. Karena terhindar dari jerat tengkulak yang kerap menekan harga beras dari petani," ujar Politisi Partai PKB ini pada Kamis (15/2/2018).

Sugianto berharap Bulog berperan aktif dalam menampung hasil gabah dan beras petani saat panen raya tahun ini. Dengan begitu, petani bisa mendapatkan harga lebih bersaing. "Kita juga ingin lihat keseriusan Bulog di Riau," sebutnya.

Sugianto menceritakan bahwa persoalan di petani Riau yakni panjangnya mata rantai tengkulak yang merugikan petani. Dengan adanya serapa dari Bulog, harga jual yang petani serta nantinya di masyarakat juga akan menjadi lebih baik.

Sugianto mencontohkan seperti di Kuala Kampar, Pelalawan, dimana beras yang ada di sana dijual ke Batam. Demikian juga dengan beberapa daerah lainnya, dimana beras tersebut justru disalurkan ke luar Riau.

"Apapun itu, Bulog harus tetap tampung berasnya. Meski sebelumnya pernah beralasan jauhnya lokasi lumbung beras tersebut," ujar Sugianto.

Sugianto juga meminta Pemprov melalui Dinas Pertanian untuk bisa mendata kembali lumbung sawah di Riau. Dengan diinventarisasinya lokasi-lokasi tersebut, program-program pertanian daerah bisa berjalan dengan lebih baik.