PEKANBARU (CAKAPLAH) - Jepang tercatat menjajah Indonesia hanya 3,5 tahun. Namun penderitaan yang dialami bangsa Indonesia lebih parah ketimbang Belanda yang menguasai Indonesia selama 3,5 abad lamanya.
Tak hanya menguasai kekayaan alam, Jepang juga tercatat sebagai negara penjajah yang cukup sadis karena banyak penduduk sipil yang menjadi korban kekejaman tentara Nippon.
Ini dibuktikan dari banyaknya penderitaan yang dialami masyarakat tanah air yang dipaksa menjadi pekerja romusha. Salah satunya membangun rel kereta yang menghubungkan Pekanbaru (Riau) dan Sijunjung (Sumatera Barat) sepanjang 220 KM.
Rel tersebut dibangun menelan ratusan ribu bahkan jutaan korban jiwa yang besar. Kini kisah itu hanya tinggal sejarah yang terangkum dalam bukti-bukti sejarah.
Bahkan, peristiwa ini diabadikan dalam Cagar Budaya Monumen kereta dan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kerja di Jalan Kaharuddin Nasution , Pekanbaru.
Cagar ini terbuka bagi umum. Tidak dipungut biaya alias gratis. "Boleh lihat-lihat dan berfoto tapi jangan memanjat kereta," pesan Anto penjaga makam yang saat itu tengah berjaga.
Makam yang ada cukup terawat. Ada 21 makam yang ada. Di belakang makam ada monumen kereta api. Gerbong kereta api bercat hitam lebih tinggi dari sekitarnya.
"Jangan dipanjat, karena khawatir akan merusak monumen. Kadang ada saja yang usil ," ungkap Anto.
Penulis | : | Yohana |
Editor | : | Hadi |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau, Kota Pekanbaru |