Siti Astiyah
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi Riau (Pemprov) selama ini sangat tergantung dengan pendapatan sektor Migas dan kelapa sawit. Turunnya harga minyak hingga ke level terendah hingga saat ini membuat ekonomi Riau alami perlambatan.
Termasuk juga saat ini sektor sawit belum memberikan kepastian hasilnya. Ada lebih dari 100 ribu hektar lahan sawit masyarakat yang harus direplanting.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Siti Astiyah, mengatakan provinsi Riau membutuhkan sektor lain untuk dikebangkan. Dengan demikian sumber penghasilan tidak hanya berasal dari sektor migas dan sawit tersebut.
Astiyah mengatakan saat sektor pariwisata di Riau mesti terus didorong. Ada banyak aspek pariwisata yang harus dikembangkan. Ia mencontohkan seperti penataan pasar bawah perlu dilakukan agar lebih menarik dan rapi lagi.
"Dengan penataan pariwisata di Riau, tidak hanya wisatawan domestik, mancanegara pun juga akan masuk," kata Astiyah, Ahad (19/2/2917).
Riau juga memiliki beberapa potensi lainnya seperti wisata alam dan budaya. "Sekarang tinggal cara mengembangkan," kata Astiyah.
Dengan berkembangnya pariwisata, UMKM juga akan lebih maju. Perputaran uang semakin besar karena transaksi meningkat.