PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wajah pengacara kondang asal Pekanbaru Kapitra Ampera wara-wiri di media nasional. Apalagi sejak Kapitra Ampera menjadi kuasa hukum GNPF-MUI. Apa yang dicari Kapitra?
Disela-sela kesibukannya menjadi kuasa hukum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Kapitra Ampera masih sempat bercerita singkat dengan www.cakaplah.com tentang awal mula dia beraktifitas di GNPF MUI.
"Sedang lagi duduk di masjid, saya didatangi oleh ustad Haikal Hasan dan minta saya untuk bantu-bantu di GNPF MUI," kata Kapitra kepada www.cakaplah.com yang saat itu lagi menunggu pimpinan DPR RI di Jakarta, (20/2/2017).
Mendapat permintaan tersebut, Kapitra belum langsung memberikan jawabannya. "Saya belum kasih jawaban, karena saya mau lihat apakah mereka (GNPF MUI) ini bergerak semata-mata untuk agama ini (Islam, red) atau sekedar mencari panggung politik saja," cakap Kapitra lagi.
Dilanjutkan Kapitra, seiring berjalan waktu, dirinya pun melihat bahwa memang imam besar FPI Habib Riziq, Munarman dan Bachtiar Nasir tulus bergerak untuk kepentingan Islam.
"Akhirnya saya memang melihat mereka ini tulus dan juga mendapatkan sokongan besar dari masyarakat. Makanya saya putuskan untuk bergabung dalam gerakan ini," ujar pria yang pernah menjadi calon Gubernur Sumatera Barat ini.
Tidak itu saja, Kapitra mengaku memberikan dukungan ke GNPF MUI ini juga karena Gubernur DKI Jakarta Basuki TP alias Ahok sudah kelewatan dalam bersikap dan bertutur kata.
"Di Kalimantan dan Solo, yang jadi kepala daerahnya ada yang non muslim, tapi masih tenang-tenang saja. Tapi ini Ahok mulutnya luarbiasa. Dan ini membuat saya semakin terpanggil sebagai hamba Allah untuk berjuang bersama para habib ini," masih cakap Kapitra.
Ketika ditanya, apa yang dicari Kapitra sehingga mau menjadi kuasa hukum GNPF MUI ini, dia pun menjawab. "Rugi saya kalau meminta sesuatu dari mereka (Habib Riziq, Munarman dan Bachtiar Nasir, red). Sebab, selain duit mereka tak banyak, juga karena kalau saya meminta sesuatu maka harga saya di mata Allah sudah tidak ada lagi."
Dan sekali lagi Kapitra pun menyatakan dengan tegas. "Saya hanya ingin ambil bagian saya dalam perjuangan ini dengan kapasitas saya sebagai pengacara."