Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman saat meninjau lokasi Karhutla
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kasus perambahan hutan di Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) di Pelalawan terus terjadi. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, 'kebobolan' ini akibat dari lemahnya pengawasan di kawasan tersebut. Dia berharap, kasus perambahan tersebut menjadi 'tamparan' untuk pemerintah daerah.
"Ini bermuara dari pengawasan yang lemah tentu seharusnya memang sudah bisa diantisipasi sejak awal, dan tidak perlu sampai seperti ini, baru ketahuan. Semua harus dievaluasi,'' cakap Gubri, Senin (20/2/17).
Disebut Andi Rachman, salah satu upaya meningkatkan pengawasan tersebut adalah mendesak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau untuk aktif melakukan pengawasan. Sebelumnya, aparat kepolisian dari Polda Riau juga sudah menurunkan tim untuk meminta dokumen perizinan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau.
Ada 52 kantor Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Pelalawan, Riau bakal ditutup dan berhenti beroperasi. Pasalnya, puluhan pabrik ini beroperasi di kawasan penyanggah dan inti Taman Nasional Tesso Nilo. Selain itu, kantor PKS ini juga sudah dilarang menerima dan mengolah tanda buah sawit dari perkebunan di sekitar TNTN.
Penulis | : | Adrian |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |