PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski berdasarkan hasil survey pasangan Syamsuar-Edy Natar Nasution meraih 19,8 persen  namun Peneliti senior Poltracking, Arya Budi mengatakan keempat calon gubernur Riau memiliki peluang yang sama memenangkan Pilkada 2018. Hal ini karena tipisnya selisih angka keterpilihan (elektabilitas) antara pasangan kandidat satu dengan lainnya.

Hal itu disampaikan Arya saat merilis peta kekuatan elektoral Cagub-Cawagub Pilkada Riau 2018 berdasarkan hasil survey yang dilakukan Lembaga survei Poltracking Indonesia, di Hotel Amaris, Pekanbaru, Ahad (25/3/2018).

Dikatakannya, dalam survey yang dilakukan Poltracking Indonesia diketahui sebanyak 40,3 persen responden merupakan pemilih rasional yang cukup banyak dibandingkan pemilih sosiologis (28,5%) dan psikologis (7,9%).

Baca: Hasil Survei Poltracking, Syamsuar Paling Diinginkan jadi Gubernur Riau

Tidak hanya itu, terdapat 57,3 persen responden menyatakan masih memungkinkan pilihannya berubah menjelang hari H pencoblosan.

"Dimana ada tiga faktor besar yang menyebabkan perubahan itu yaitu lingkungan pemilih keluarga, teman (37,2%), program kerja kandidat (24,5%), aktifitas atau program kampanye kandidat (11,8%). Kemantapan pilihan banyak dilakukan oleh pemilih ketika pada hari H pemungutan suara (22%), dan ketika masa kampanye (20%)," kata Arya Budi.

"Arah keputusan politik para pemilih mengambang ini sangat bergantung pada strategi yang digunakan oleh masing-masing kandidat serta isu yang berkembang di Provinsi Riau selama periode kampanye dan menjelang hari pemungutan suara 27 Juni 2018 nanti," katanya lagi.

Ia menjelaskan terkait preferensi pemilih terhadap persoalan dan kebutuhan pokok di Riau, survei ini menunjukkan bahwa menciptakan lapangan kerja (19,3%), pembangunan infrastruktur (11,6%) dan mengendalikan harga kebutuhan pokok (10,7%) merupakan tiga kebutuhan mendasar yang dianggap paling banyak oleh responden (lebih dari 10%) sebagai prioritas untuk segera diselesaikan.

Diberitakan sebelumnya, Peneliti senior Poltracking, Arya Budi menjelaskan bahwa Poltracking mensurvei 800 responden di Riau dalam rentang periode, 20-25 Februari 2018, dengan margin of error 3,5 % dan tingkat kepercayaan 95%.

Klaster survei ini menjangkau seluruh 12  kabupaten/kota di Riau secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, di setiap desa diwawancara 10 responden.