(CAKAPLAH) - Raja Salman dari Arab Saudi dijadwalkan akan bertandang ke masjid Istiqlal selama kunjungan di Indonesia. Saat berkunjung ke Istiqlal, Ia meminta agar ada pewangi kayu gaharu di toilet masjid.
Pihak Istiqlal sendiri menyerahkan sepenuhnya soal kayu gaharu itu ke pihak Saudi.
"Tapi pengadaanya bukan dari Istiqlal, kalau masjid Istiqlal yang disuruh nyari angkat tangan," kata Kepala Bagian Protokoler Masjid Istiqlal Abu Hurairah yang dikonfirmasi kumparan, Jumat (24/2/2017).
Tak hanya wangi-wangian, Lift khusus dibangun untuk menyambut kehadiran Raja Salman.
Protokoler Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, menyebut pihak Istana Kepresidenan yang memerintah pengurus masjid untuk membangun lift tersebut.
"Kami sudah siapin itu dari sebulan yang lalu. Kami sudah siapin sebaik mungkin. Ya karena dia juga sudah sepuh kan," kata Abu Hurairah saat dihubungi kumparan melalui sambungan telepon, Jumat (24/2). Usia Raja Salman kini sudah menyentuh angka 81 tahun.
Lift khusus tersebut dibangun di area pintu Al Maliq Masjid Istiqlal. Abu Hurairah mengatakan, PT Waskita adalah perusahaan kontraktor yang ditunjuk pihak istana mempersiapkan lift khusus untuk Raja Salman.
"Beban lift 1 ton. Jadi bisa muat 10-12 orang," ungkap dia.
"Ada hikmahnya juga Raja Salman datang, jadi ada lift. Buat ke depannya pasti berguna banget untuk tamu atau jemaah lainnya," sambung dia.
Tidak hanya lift, pengurus Masjid Istiqlal juga akan menyiapkan toilet khusus untuk Raja Salman. Toilet tersebut akan dipergunakan untuk tempat wudhu ketika Raja Salman tiba di Istiqlal.
"Beliau juga disiapin toilet khusus yang ada tempat duduk dan pegangannya. Jadi nanti kan habis dari DPR itu pidatonya lama, takutnya wudhu-nya batal. Jadi disiapin khusus," urainya.
Tak banyak kegiatan yang akan dilakukan Raja Salman ketika mengunjungi Masjid Istiqlal. Raja Salman hanya salat sunah 2 rakaat kemudian langsung melanjutkan perjalanannya.
"Nanti setelah sampai disambut Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Habis itu wudhu kemudian salat sunah dua rakaat. Kemudian di lantai utama melihat bangunan sebentar sambil jalan juga mungkin dijelasin sejarah Istiqlal sama imam besar. Nggak keliling karena udah sepuh kan," tutup dia.