PEKANBARU (CAKAPLAH) - Komisi II DPRD Riau menyatakan sangat menyesalkan semakin mahalnya harga kebutuhan rumah tangga masyarakat. Terlebih saat ini sudah kian dekat dengan Ramadhan, sehingga harga bisa makin naik lagi karena permintaan yang meningkat.

Seperti harga gas elpiji 3 kg yang kini sudah mencapai harga di atas 30 ribu per tabung. Bahkan di Langgam, Pelalawan harga gas elpiji mencapai Rp38 ribu per tabung.

"Kita menyayangkan hal itu terjadi. Kasihan masyarakat padahal HET yang ditetapkan di sana hanya Rp18 ribu," ujar Wakil Ketua Komisi II DPRD Riau, M Mansyur pada Kamis (12/4/2018).

Mansyur mengatakan bahwa gas elpiji ini diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah. Jika harganya tetap dijual mahal, maka masyarakat tersebut juga akan tetap kesulitan mendapatkan gas tersebut.

Untuk di Pekanbaru sendiri, harga gas elpiji masih relatif stabil dengan harga yang masih sesuai HET, yakni Rp 18 ribu.

Untuk harga elpiji di daerah yang mahal tersebut, Mansyur mengatakan akan memanggil Disperindag dan Pertamina. Politisi PKS ini menyatakan perlu ada solusi yang dibuat agar harga gas tersebut tidak melambung terlalu tinggi.

"Kemungkinannya ada tiga, yakni suplai gas yang kurang, biaya transportasi yang mahal serta adanya oknum yang lakukan penimbunan," kata Mansyur.

Mansyur mengatakan bahwa bahwa pemanggilan pihak terkait tersebut perlu dilakukan untuk mengungkap penyebab meningkatnya harga elpiji tersebut. "Kita inin harga elpiji ini bisa ditertibkan sesuao dengan HET yang berlaku," tutupnya.