Tiga WNI itu diterbangkan dengan Turkies Airlines TK 56 melalui Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (24/12/2016) lalu. Saat ini, mereka diperiksa di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Kapala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Pol Drs Zulkarnain, mengaku sudah mendapat informasi tersebut. "Memang benar, Polda maupun Polresta sudah diberitahu, salah satu warga dari Perumahan Putri Tujuh Tujuh, Tampan, Pekanbaru. Mau berangkat ke Suriah tetapi di Turki ditangkap dan dideportasi,'' ujar Zulkarnain, Selasa (27/12).
Zulkarnain mengatakan, pihaknya akan mengembangkan informasi tersebut. Khususnya mengetahui bagaimana proses TG bisa berangkat ke Turki dan keluarganya. "Kita perlu tahu latar belakangnya, terus sekarang sekolah di mana. Untuk biodata sudah dapatkan,'' jelas Zulkarnain..
Menurut Zulkarnain, pihaknya masih menyelidiki terkait kedatangan TG ke Turki. 'Apakah (TG) ingin ikut misi kemanusiaan atau direkrut ISIS, kami sedang mengumpulkan bahan dan keterangan," kata Zulkarnai,
Zulkarnain kembali mengingatkan masyarakat tentang bahaya paham radikal. Ia meminta masyarakat berhati-hati terhadap upaya rekrutmen dari kelompok tertentu dengan iming-iming melakukan jihat dengan bergabung ke ISIS
Informasi dihimpun, TG merupakan santri di salah satu pondok pesantren di Provinsi Jawa Barat. Sejauh ini, belum diketahui bagaimana dia bisa berangkat ke Suriah dan ditangkap di Turki. Ketiga WNI itu mengaku mereka tidak saling mengenal.(ck6)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Internasional |