Ilustrasi ujian sekolah
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Pendidikan Provinsi Riau, terus melakukan inovasi untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak kurang mampu diseluruh wilayah Riau.
Salah satunya dengan menyiapkan Kartu Pendidikan Layak Bermutu Ramah Anak Bebas Pungutan (Panutan).
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol, mengatakan program ini merupakan salah satu unggulan Pemerintah Riau, yang diberikan kepada anak-anak yang rentan putus sekolah. Untuk anggarannya sendiri sudah masuk pada APBD Riau 2017 sebesar Rp25 Miliar.
"Kartu pendidikan layak bermutu ramah anak bebas pungutan ini, akan kita berikan kepada anak-anak yang rentan akan putus sekolah. Dari data yang kita terima ada sebanyak 9.784 siswa yang akan menerimanya dari seluruh wilayah Riau," ujar Kamsol, Rabu (4/1/2017).
Dijelaskannya, kartu Panutan ini akan diberikan kepada masing-masing siswa dengan jumlah yang berbeda untuk tiga kategori. Pertama siswa dari sekolah negeri yang berada di pinggiran, masing-masing siswa menerima Rp2,5 juta.
Kedua siswa negeri hasil verifikasi dimasing-masing Kabupten Kota Rp2 juta, dan ketiga bagi anak-anak yang masuk di daerah Tertinggal Terluar dan Terdepan (3T), masing-masing Rp3 juta.
"Kartu ini hanya bisa untuk digunakan sebagai biaya penidikam siswa. Dan tidak akan diberikan kepada orang tua siswa. Bagi siswa yang akan membutuh biaya seperti untuk SPP beli buku atau baju, nanti bisa diminta langusng kepada sekolah. Sekolah nantinya yang akan mengeluarkan, supaya jelas penggunannya," jelas Kamsol.
Saat ini kata Kamsol, pihaknya sedang mempersiapkan Juklak dan Juknisnya, untuk disiapkan peraturan Gubernurnya. Setelah keluar Pergubnya, barulah Disdik, bekerjasama dengan pihak sekolah untuk memferifikasi siswa yang akan menerima kartu Panutan.*
Penulis | : | Ck3 |
Editor | : | Bhimo |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |