(CAKAPLAH) - Palestina resmi memiliki kedutaan besar di Tahta Suci Vatikan. Peresmian Kedubes negara berdaulat palestina ini dipimpin langsung Presiden Mahmoud Abbas dan disaksikan Pemimpin Tertinggi Vatikan Paus Fransiskus.
Abbas mengingatkan bahwa rencana pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Israel ke Yerusalem akan merusak upaya perjanjian damai. Pembukaan kedubes di Vatikan dilakukan hanya satu hari jelang Konferensi Damai Timur-Tengah di Paris, Prancis.
"Kedubes di Vatikan ini adalah tempat kebanggaan bagi warga Palestina. Kami berharap semua negara di dunia akan mengakui negara Palestina karena pengakuan ini akan membawa kami selangkah lebih dekat kepada proses perdamaian,"tutur Abbas dalam pidatonya, seperti dimuat Al Jazeera, Minggu (15/1/2017).
Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald John Trump berulang kali mengungkapkan rencana pemindahan kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem. Politikus Partai Republik itu juga sudah menunjuk David Friedman sebagai duta besar (dubes) bagi Israel. Abbas mengatakan jika rencana tersebut benar-benar dilakukan, maka akan menghalangi proses perdamaian.
"Kami menunggu jika itu (relokasi) terjadi. Jika benar, itu tidak akan menolong terciptanya perdamaian dan kami sungguh berharap hal itu tidak pernah terjadi,"sambung pria berusia 81 tahun itu. Abbas mengatakan konferensi di Paris itu adalah kesempatan terakhir bagi implementasi two-state solution.
Tahta Suci Vatikan secara resmi mengakui negara berdaulat Palestina pada 2016. Paus Fransiskus bahkan menyebut Mahmoud Abbas sebagai ‘malaikat perdamaian’ saat politikus Partai Fatah itu mengunjungi Roma, Italia, pada 2015. Pembukaan kedubes di Vatikan disebut Abbas sebagai tanda bahwa Paus Fransiskus mencintai warga Palestina.
Editor | : | Bhimo |
Sumber | : | okezone.com |
Kategori | : | Internasional |