PEKANBARU (CAKAPLAH) – Beberapa hari belakangan titik panas atau hotspot mulai bermunculan di Provinsi Riau. Daerah yang terdapat hotspot diminta proaktif melaporkan status di wilayah masing-masing.
Jika dulu Riau bebas asap, maka tahun 2017 slogan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau yakni ‘Pertahankan Riau tanpa asap tahun 2017’
"Tolong slogan itu yang dibesarkan. Tapi bagi kabupaten kota yang sudah muncul titik hotspot agar segera melaporkan siaga darurat supaya kita bisa lebih preventif," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, Rabu (18/1/2017).
Soal posko Karlahut, Edwar menyebut sampai kini belum didirikan. Stakeholder yang berperan dalam penanggulangan katlahut masih akan menyusun tim Satuan Tugas (Satgas) karlahut.
"Posko belum, begitu kita tetapkan satuan tugas, baru kita bentuk posko. Tapi kesiapan untuk posko, di Lanud kan pasti akan disiapkan," katanya mengakhiri
Ditambahkan Sanger, Pemprov Riau pada intinya siap untuk menanggulangi bencana asap. Ia juga mengungkap, Jumat mendatang, gubernur, bupati/walikota, Danrem dan Polres akan rapat di Jakarta dengan presiden untuk membicarakan masalah asap.
"Kalau Riau kita sudah siap. Kita sudah lakukan rapat koordinasi masalah karlahut beberapa waktu lalu. Hasil dari semua itu kita akan lakukan rapat koordinasi lagi untuk menetapkan statusnya. Yang jelas kita menunggu hasil rapat dan arahan dari presiden," ungkapnya.
Ditanya seperti apa kesiapan anggaran di instansinya yang dipimpinnya, Edwar menyebut sudah dianggarkan. Tapi ia mengaku tidak tahu berapa jumlah yang dianggarkan untuk penanggulangan bencana asap.
"Anggaran sendiri sudah siap. Saya tidak hafal jumlahnya karena banyak sub unitnya. Pada prinsipnya tahun ini kita lebih baik. Pertahankan Riau tanpa asap 2017,"tegasnya.
.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Bhimo |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |