Kota Pekanbaru Riau.(int)
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Setelah melakukan analisa, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kondisi perekonomian sepanjang 2016 sudah lebih baik dibanding 2015. Pertumbuhan ekonomi 2016 ini diperkirakan berada 1,54-2,54 persen dibanding tahun 2015.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Ismet Inono menyebutkan pertumbuhan ekonomi di 2016 disebabkan beberapa faktor. Faktor pendorong tersebut antara lain meningkatnya konsumsi akhir tahun, realisasi proyek pemerintah, dan harga komoditas yang berangsur membaik.
"Pertumbuhan ini tentu bagus bagi masyarakat Riau. Sebagian pelaku usaha juga optimis tren ini bisa terus berlanjut sepanjang 2017," kata Ismet, Senin (30/1/2017).
Pertumbuhan ekonomi ini juga akan diprediksi meningkat di 2017. BI memperkirakan kenaikan secara year on year sebesar 3-4 persen. Kenaikan ini di dorong pemulihan permintaan sektor unggulan Riau seperti sektor perkebunan dan industri pengolahan.
Akan tetapi untuk beberapa sektor unggulan seperti pertambangan dan migas, Ismet memperkirakan masih akan terjadi perlambatan. Yang berpeluang mendorong pertumbuhan ekonomi Riau yakni di sektor perkebunan dan industri.
Untuk sektor migas, Ismet menjelaskan perlambatan tetap terjadi meski harga minyak dunia perlahan naik. Perlabatan ini terjadi karena tidak ada investasi baru yang masuk di sektor itu. Sementara hasil produksi terus menurun.
"Jadi kenaikan harga menjadi USD 55 per barel ini tidak begitu berpengaruh," kata Ismet.
Ismet juga berharap pemerintah di Provinsi Riau bisa ikut mendorong pertumbuhan ini. Seperti lewat proses realisasi anggaran dan juga kemudahan berinvestasi. "Meningkatnya pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator di daerah tersebut," tutupnya.*
Penulis | : | ck6 |
Editor | : | Bhimo |
Kategori | : | Ekonomi, Riau, Kota Pekanbaru |