PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kondisi cuaca di Pekanbaru dan sekitar saat ini sangat terpengaruh dari angin muson. Angin yang membawa titik air dari Laut Cina Selatan, bergerak lambat dan membelok sehingga membuat hujan kerap terjadi.
Disampaikan Kasi Data dan Informasi Stasiun Kelas I Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Slamet Riyadi, bahwa kondisi hujan seperti ini akan terjadi hingga akhir pekan pertama Februari. Dijelaskannya pola angin yang terjadi di Pekanbaru sudah dimulai sejak pekan terakhir Januari
"Makanya saat ini setiap hari terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Persebarannya juga merata di seluruh wilayah Riau," kata Slamet pada Kamis (2/2/2017).
Slamet menjabarkan sifat angin muson dari Laut Cina Selatan ini bersifat basah. Temperatur muka laut juga saat ini relatif stabil, sehingga cuaca di Pekanbaru tidak terdampak oleh el nino maupun la nina.
"Dengan demikian musim penghujan di Riau akan lebih panjang, dan musim kemarau juga sedikit," tambah Slamet.
Menurut prediksi BMKG, musim kemarau di Riau baru akan muncul di pertengahan Februari dan berakhir di pertengahan Maret. Setelah itu akan kembali ke musim penghujan di April. "Musim kemarau pun tergolong basah karena masih ada terjadi hujan," imbuh Slamet.
Maka dari itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap hujan yang terjadi. Tertutama pada sore dan malan hari. Meski hujan tidak begitu lebat, namun berdurasi yang cukup lama.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Bhimo |
Kategori | : | Peristiwa, Serba Serbi, Riau, Kota Pekanbaru |