PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau telah melaksanakan diskusi dengan Dirjen Perkebunan dan beberapa provinsi. Dari pertemuan tersebut, yang turut dibahas secara intens yakni peremajaan kebun kelapa sawit atau replanting.
Disampaikan Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Riau, Ferry HC, hasil pertemuan tersebut meminta kepada tiap daerah untuk merapikan tata laksana peremajaan. Dengan tata administrasi yang baik, petani akan dipercaya untuk menerima kucuran dana dan juga pinjaman bank.
"Permasalahan selama ini, masyarakat kekurangan dana untuk replanting dan bank pun enggan memberikan pinjaman," kata Ferry pada Selasa (28/2/2017).
Untuk mendapatkan pinjaman tersebut, kata Ferry, solusinya yakni dengan menjalin kemitraan yang baik dengan perusahaan yang selama ini menjadi mitra bisnis.
Dengan adanya perusahaan tersebut, perbankan akan semakin yakin untuk meminjamkan dana replanting ke petani.
Selain itu Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) juga memiliki bantuan dana yang tiap tahunnya dikucurkan ke masyarakat. Hanya saja, setelah tahun 2015 lalu, Riau tidak lagi menerima bantuan tersebut terkait mandegnya pengelolaan.
"Ada kelompok tani yang tidak memanfaatkan dana tersebut sesuai peruntukkan, sehinga BPDPKS tidak lagi memberikan bantuan di 2016," kata Ferry.
Di tahun ini, Ferry mengatakan pihaknya akan melakukan pendampingan dengan kelompok tani untuk bisa memperbaiki tata kelola keuangannya. Sehingga dana BPDPKS bisa kembali dinikmati masyarakat.