PLTA Koto Panjang membuka pintu waduk melepaskan air ke Sungai Kampar
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Menghadapi bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Riau, Dinas Kesehatan provinsi Riau mengaku belum punya data untuk menghadapi persoalan kesehatan korban banjir.
Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengatakan bahwa ia belum mendapatkan data. Saat ini ia menunggu informasi mengenai data tersebut. "Saya belum dapat data, nanti saya informasikan ya," kata Mimi.
Disinggung apakah akan ikut bersama Gubri untuk meninjau korban banjir di Kampar, untuk memastikan pengungsi apakah menerima bantuan kesehatan, Mimi mengatakan, iya masih mengadakan rapat koordinasi Dinas Kesehatan.
"Ini masih rapat koordinasi, selamat jalan ya, sama Pak Gub ya ninjau," kata Mimi, saat rombongan awak media akan meninjua banjir bersama Gubri, Minggu (4/3/2017), di kediaman Gubri.
Untuk diketahui, pasca dibukanya pintu wasduk PLTA Koto Panjang, Jumat (3/3/2017), lima daerah terendam banjir. Kelima daerah tersebut adalah Kampar, Pelalawan, Kuansing, Indragiri Hulu dan Rokan Hulu. Hingga saat ini sudah 2.467 unit rumah warga terendam banjir.
BACA: 2.467 Rumah Terendam Banjir, Satu Orang Warga Meninggal Dunia
Menurut data Dinas Sosial, rumah terbanyak terendam banjir ada di kabupaten Rokan Hulu, yakni 1500 unit rumah. Di susul Kampar 374 unit, Kuansing 325 unit, Pelalawan 140 unit dan Inhu 128 unit.
Penulis | : | CK1 |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Riau, Lingkungan, Peristiwa |