PEKANBARU -(CAKAPLAH) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR) menggelar aksi solidaritas mengkritik Pemerintahan Presiden Joko Widodo, pada jumat malam (24/03/2017).
Dalam aksi yang digelar jalan HR Soebrantas tepatnya di depan Kampus UR, mahasiswa juga menyalakan lilin sebagai berkabung.
Koordinator lapangan (Korlap) Akbar saat ditemui dilokasi aksi mengatakan, aksi ini reaksi dan solidaritas terhadap meninggalnya satu orang petani dari Kendeng, Jawa Tengah yang berdemo di depan istana beberapa hari yang lalu.
"Demo petani tersebut dilatarbelakangi oleh pendirian pabrik semen indonesia yang ada di Kendeng Jateng dan merugikan petani sekitar dan hanya memihak pada satu korporasi atau perusahaan saja. " ucapnya.
Akbar juga mengatakan bahwa aksi yang dilakukan para petani tersebut adalah menyemen kaki yang sedang berlangsung sampai saat ini.
" Kami sangat menyayangkan dari aksi tersebut meninggal satu orang berumur 48 tahun, dan kami sangat menyesalkan bahwa sampai saat ini Joko Widodo tidak ada menjumpai petani tersebut, dan Presiden juga berpendapat bahwa permasalahan daerah jangan dibawa ke pusat," tutur Akbar.
Lebih lanjut Akbar mengaku, aksi ini juga berlangsung dibeberapa daerah lain di indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan.
Terakhir Akbar mengatakan aksi ini dapat didengar hingga pusat.
"Kami menuntut Presiden Joko Widodo langsung mengayomi petani yang datang tersebut dan dan memenuhi tuntutan mereka, " tutupnya.
Kabar duka datang dari rombongan petani Kendeng yang melakukan aksi penolakan terhadap pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Patmi (48), salah satu peserta aksi meninggal dunia beberapa lama setelah melakukan aksi semen kaki.