Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menghadiri Rakorwil PKS Riau
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) – Sulit untuk dipungkiri bahwa image atau persepsi orang terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sempat kurang baik. Banyaknya pejabat di lingkungan Pemprov Riau yang tersangkut kasus korupsi dan terpaksa mendekam di balik jeruji besi ditambah kasus kebakaran hutan dan lahan yang bertahun-tahun terjadi di Riau, seakan menegaskan bahwa Pemprov Riau memang tidak mampu bekerja dengan baik.
Kondisi yang memprihatinkan inilah yang dihadapi oleh H Arsyadjuliandi Rachman saat ia mendapat amanah sebagai Gubernur Riau (Gubri). Karena itu pula, menyadari kondisi yang tidak menggembirakan ini, pria yang akrab disapa Andi Rachman itu berusaha keras membalikkan image atau persepsi yang buruk itu.
“Tugas pertama saya adalah mengubah image Pemprov itu,” ucap Andi saat berpidato di depan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempena Rakorwil PKS Riau 2017 di Hotel Pangeran, Pekanbaru pada Jumat (24/3/2017).
Rakorwil PKS nampak semarak karena dihadiri sejumlah nama yang digadang-gadang bakal mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau pada Pilkada 2018. Di antaranya hadir Ketua Umum DPW Partai Demokrat Riau H Achmad, Bupati Siak H Syamsuar dan anggota DPD RI asal Riau Hj Intsiawaty Ayus.
Gubri Andi nampak santai menyampaikan pidato di depan figur-figur yang bakal mencalonkan diri sebagai Gubri itu. Walau Syamsuar yang sudah sampai di tempat acara nampak tidak masuk ke ruang acara. Ia lebih memilih berada di luar hingga Gubri meninggalkan tempat acara.
“Saya berbahagia ada di sini. Apalagi saya lihat banyak calon-calon gubernur,” ucapnya yang disambut derai tawa hadirin.
Andi lalu menceritakan bagaimana upaya dirinya selaku orang nomor satu di Riau membersihkan nama baik Pemprov Riau. Misalnya dengan melakukan kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk dengan Kejaksaan Tinggi Riau.
Andi juga menyebut bagaimana pihaknya meningkatkan akuntabilitas kinerja Pemprov Riau yang selama ini selalu mendapat nilai CC atau predikat rendah dari Kemenpan & RB. “Alhamdulillah setelah tujuh tahun, baru untuk 2016 Riau mendapat nilai B dari Kemenpan & RB,” ucapnya.
Andi juga merasa bahagia karena setelah belasan tahun selalu dilanda kebakaran hutan dan lahan, tapi berkat kerja keras semua pihak, pada 2016 lalu Karhutla di Riau bisa dikendalikan dengan baik.
Tidak saja kasus korupsi dan Karhutla, Pemprov Riau juga diwarisi hutang yang cukup banyak, seperti harus membayar hutang Stadion Utama bekas PON Riau. “Jadi kami ini, meneruskan aja. Disuruh bayar hutang, ya kami bayar,” tandas Andi yang lagi-lagi disambut gelak tawa hadirin.
Penulis | : | Amin/rls |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan |