Ilustrasi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru terua meningkat. Sementara Pemko Pekanbaru hanya mengandalkan 'jurus' program satu rumah satu jumantik dan pemasangan lavitrap.
Juru Pemantau Jentik (Jumantik) adalah anggota masyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungannya.
“Jika pekan kemarin jumlah kasus DBD mencapai 166, saat ini meningkat jadi 186 orang. Artinya disini ada peningkatan kasus dari pekan sebelumnya,” kata Kasi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular Diskes Pekanbaru, Surya Delfiria, kepada CAKAPLAH.com, Selasa (28/3/2017).
Diskes Pekanbaru sebelumnya sudah mengeluarkan Surat Edaran yang dikirim ke seluruh camat se-kota Pekanbaru. Surat edaran tersebut berisi sejumlah instruksi dan imbauan yang harus dilakukan oleh camat dan lurah guna menekan angka DBD.
Surat edaran berisi imbauan kepada masyarakat agar berperilaku hidup sehat, dan mengalakkan program satu rumah satu jumantik dan pemasangan lavitrap.
Delfiria mengatakan program satu rumah satu kader jumantik perlu digalakkan untuk mencegah meningkatnya kasus DBD di Pekanbaru. Program satu rumah satu kader jumantik melibatkan salah satu anggota keluarga yang diberikan pemahaman soal mencegah penyakit DBD dan mendeteksinya secara dini.
“Masyarakat Pekanbaru terus menjaga lingkungan dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jaga kebersihan dan galakan 3M Plus. Jika ada warga yang terindikasi terjangkit DBD, segera periksakan ke puskesmas terdekat,” ujarnya singkat
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Kota Pekanbaru |