KAMPAR (CAKAPLAH) - Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman didampingi Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi dan Ketua DPRD Kampar, Ahmad Fikri menanam padi di persawahan Desa Binuang, Kecamatan Bangkinang, Kampar dengan menggunakan alat handtraktor.

‎Gerakan tanam padi serentak dengan sistem jajar legowo ini turut dihadiri Anggota DPRD Riau dapil Kampar Masnur dan Forkopimda Kampar serta ratusan masyarakat desa setempat.

‎Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi menyampaikan ada seluas 138 ribu hektar bantaran lahan persawahan di Desa Binuang, namun hanya 40 persennya yang baru dimanfaatkan masyarakat.

"Kalau hendak menanam padi di lahan seluas itu, saat ini masyarakat terkendala dengan irigrasi air. Solusinya kita akan memfungsikan ‎sumber air terdekat Sungai Uai," katanya.

Disamping itu, Syahrial Abdi ‎menyampaikan keluhan adanya galian C yang merusak irigasi. Padahal masyarakat sudah sepakat Desa Binuang menjadi central pertanian padi.

"Kami dan masyarakat akan mempertahankan perlihan lahan ke sawit dan tanaman keras lainnya. Kami juga sudah minta masyarakat memfungsikan lahan tidur dengan menanam padi, jangung dan kedelai," paparnya.

Sementara itu, Gubernur Riau H Aryadjuliandi Rachman menyampaikan, penanaman padi menggunakan handtraktor sangat diinginkan pemerintah. Karena proses penanaman seperti itu lebih cepat dengan harapan produksi lebih meningkat, sehingga keuntungannya dapat dinikmati masyarakat.

"Saat ini Riau kekurangan 1.325 ribu ton padi. Kita tidak bisa lagi bergantung dengan provinsi tetangga, karena bagaimanapun di sana juga mengalami alih fungsi lahan. Misalnya di Sumbar lahan sawan sudah beralih ke ruko dan rumah, begitu juga di Sumut," kata Gubri.

Untuk itu, Gubri mengajak masyarakat Desa Binuang untuk tidak mengalihkan fungsi lahan, dan jangan sekali-kali menjual lahan untuk fungsi yang lain, karena padi masih menjanjikan.

Khusus masalah pengairan, Gubri kalau memungkin itu bisa diperbaiki oleh provinsi akan diperbaiki. Untuk itu, Pemkab Kampar melalui Dinas Pertanian dapat melakukan koordinasi dengan PU Provinsi Riau.

"Silahkan turun lihat apa persoalannya. Kalau masalahnya berada digalian C, silahkan panggil pemiliknya, ajak berunding dan negosiasi. Sehingga daerah yang mengganggu lahan pertanian masyarakat dapat dialihkan," pintanya.

‎Karenanya, Gubri minta agar Dinas Pertanian Kampar koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Riau. Karena Pemprov Riau menginginkan agar Kampar bisa menjadi lumbung padi, sebab padi itu penting dan harus dipertahankan.

"Silahkan pak Pj Bupati koordinasi dengan provinsi, biar dilihat betul-betul. Jangan sampai keluhan masyarakat dibiarkan. Apalagi masyarakat mengeluhkan andanya galian C panen padi menurun, biasanya 1 hektar lahan menghasilkan 4-5 ton, sekarang tinggal 1 ton, bahkan bisa gagal panen," tandasnya.