SAYA pikir, Bangga Wisata di Riau sudah harus merasuk ke sanubari warga di Bumi Lancang Kuning tercinta ini. Bisa dimulai dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Riau yang mengimbau atau mengapresiasi para ASN nya karena berlibur membawa keluarga ke desnitasi wisata yang ada di Riau.

Katanya Riau lagi giat mengembangkan wisata. Tapi saya risau, tiap libur, hanya segelintir orang saja yang berwisata di Riau. Yang ada, saat liburan tiba, orang Riau malah liburan ke daerah tetangga seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara atau ke Jakarta dan pulau Jawa. Malah tak jarang yang berwisata negeri jiran Malaysia dan Singapura.

Harusnya pemerintah membuat program orang Riau kalau libur itu wisata nya ke Riau. Bangga berlibur di Riau.

Atau orang luar wisatanya ke Riau. Cara untuk menariknya mungkin pemerintah memberikan diskon hotel pada saat libur di Riau. Atau membuat ivent menarik pada waktu libur panjang. Ajak perusahan perusahaan besar di Riau mengelola wisata. Atau membuat wisata baru. Misalnya areal Chevron itu bagus dan besar untuk wisata minyak, golf, trabas (motor trail) dan sebagainya.

Kemudian Indah Kiat dan RAPP, dua perusahaan raksasa kertas di Indonesia yang sudah mendunia. Mereka didorong untuk buat wisata kertas (bisa melihat cara pembuatan kertas dari mulai nol sampai jadi lembaran kertas, keluar masuk pabrik, dan banyak yg mereka bisa buat areal mereka yang luas).

Para dinas terkait jangan hanya menghimbau saja tapi tidak berbuat dan tanpa kreatifitas. Buat trik setiap masuk Long weekend atau libur panjang sekolah. Misalnya per dinas OPD wajib mengunjungi tempat wisata di Riau. Dikoordinir oleh kepala dinas/kepala badan/kepala biro nya. Begitu juga di kabupaten dan kota.

Misal lagi Sekwan Prov Riau dan Kesbang serta Biro Umum, libur panjang ini wajib ke Rokan Hulu lihat ini itu. Kemudian tiga dinas lainnya ke Siak lihat ini itu. Terus tiga dinas lain ke Bengkalis lihat ini itu, tiga dinas ke Pelalawan lihat ini itu. Begitu selanjutnya.

Di setiap libur panjang, begitu juga kabupaten dan kota membuat program hal yang sama. Dimulai dari ASN dan keluarganya. Ini baru mantab.

Kalau tidak begitu, alamatlah program wisata Riau hanya bual bual saja. Kalau libur orang akan lari dari Riau.

Program yang baik itu mesti dikondisikan dan harus ada upaya paksa. Kalau tidak rakyat tak peduli.

Kalau perlu, dari gubernur, bupati, walikota dan perangkatnya ke bawah tidak boleh keluar dari Riau pada masa libur panjang begini. Kecuali ada hal yang urgen. Kalau mau libur wajib di Riau saja. Bangga Wisata di Riau.

Dengan program ini, pasti kabupaten/kota itu kian lama makin kratif juga menyiapkan tempat wisata dan fasilitasnya. Sebab tiap libur, jelas pengunjungnya walau hanya ASN. Jelas pengunjung, jelas pula uang masuknya. Ini bisa jadi stimulus dan triger.

Tidak hanya gubernur, bupat dan walikota saja yang punya niat mengembangkan wisata di daerah. Para camat dan kades juga diberi peran dan tanggungjawab menyiapkan wisata menarik di daerahnya. Jadi rencana besar itu sinkron mulai dari atas hingga ke akar rumput.

Beri tanggung jawab setiap camat, kades dan lurah untuk promosi wilayahnya agar dikunjungi. Mereka bisa kerjasama dengan Unit Pimpinan Kecamatan (Upika) lainnya mulai dari Kapolsek, Babinsa hingga Bhabinkamtibmas. Kalau perlu setiap libur panjang, mereka diberi insentif untuk promosi dan menyiapkan tempat wisata di daerahnya. Jangan sampai pula tiap libur malah mereka dulu yang lari dari tempatnya. Gimana rakyatnya nggak ngikut ?

Ayo, Bangga Wisata di Riau ...