PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru terus mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan jumlah kasus tahun 2016 lalu dan pekan yang sama, penderita kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru kembali mengalami penurunan.
Jumlah kasus DBD tahun 2016 mencapai 55 orang dengan jumlah total 464 orang. Sementara tahun 2017, jumlah kasus ada sebanyak 15 orang dengan jumlah 240 orang.
"Ini angka perbandingan dari tahun ke tahun. Kenapa kita bandingkan, karena jangan sampai media menulis jumlah kasus DBD di Pekanbaru terus bertambah. Jadi jumlah yang kami sebutkan ini dari tahun, jumlah di pekan 15 dan jumlah totalnya,"kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Drg Helda Suryani Munir melalui Kasi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular Diskes Pekanbaru, Surya Delfiria kepada CAKAPLAH.com, Selasa (18/4/2017).
Ditambahkan Delfiria, jika dibandingkan dengan pekan 14 ditahun 2017, jumlah penderita memang menurun 5 kasus. "Iya kemarin itu kan ada 20 orang yang terkenda kasus DBD. Nah untuk pekan 15 ini ada sebanyak 15 orang,"ujarnya.
Dari jumlah 15 kasus di Pekan 15, Kecamatan Tampan menjadi penyumbang kasus terbanyak dengan jumlah 5 kasus. “Kemudian ada Rumbai 2 kasus, Payung Sekaki 2 kasus dan yang lain 1 kasus,” cakapnya.
Saat disinggung jika berdasarkan golongan, usia berapakah yang paling rentan terkena DBD, Delfiria menyebut usia anak-anak masih mendominasi. "Untuk usia 5-9 tahun ini masih mendominasi dengan jumlah total secara keseluruhan mencapai 62 kasus, lalu disusul usia 25-44 tahun 46 kasus dan usia 15-19 tahun dengan 35 kasus," ujarnya.
Apa langkah yang bakal dilakukan Diskes Pekanbaru untuk terus menekan penurunan jumlah kasus DBD di Pekanbaru? Delfiria menyebut langkah yang akan dilakukan yakni tetap menggalakan 1 rumah satu kader jumantik.