Muhammad Yani
|
(CAKAPLAH) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sempat terjadi setiap tahun di Riau selama hampir 18 tahun. Akibatnya, setiap terjadi Karhutla, maka bencana kabut asap tidak terelakkan. Masyarakat menderita, perekonomian jadi terganggu.
Bukan saja Riau, bencana kabut asap juga dikeluhkan banyak orang di negara tetangga. Seperti Singapura dan Malaysia. Baru, setelah Arsyadjuliandi Rachman dilantik jadi gubernur Riau defenitif, pada 2016 tidak terjadi bencana kabut asap.
"Karena itu, menurut saya, Riau butuh pemimpin yang betul-betul komit terhadap pembangunan dan lingkungan. Dengan dukungan dan kerja keras seluruh stakeholder yang ada, saat ini Riau sudah mampu mengatasi Karhutla dan kabut asap," ujar Muhammad Yani, warga Pekabaru, kepada CAKAPLAH.com.
Karena itu, bagi pria yang sehari-hari bekerja sebagai trader ini, Riau ke depan perlu dipimpin oleh sosok yang mampu menyeimbangkan pentingnya pembangunan infrastuktur, ekonomi dan lingkungan.
"Saya rasa gubernur saat ini perlu melanjutkan lagi visi misi pembangunannya. Sehingga Riau ke depan bisa lebih baik lagi. Masyarakat sangat menderita dengan terjadinya Karhutla dan bencana kabut asap. Alhamdulillah, mulai 2016 lalu kabut asap tidak terjadi lagi. Semoga ke depan ini tidak terjadi lagi," kata pria satu anak ini.
Karena itu, ia melihat gubernur saat ini berhasil melakukan perbaikan berkat dukungan dan kerja keras stakeholder terkait. "Tinggal lagi ke depan melanjutkan program-program pembangunan yang bersentuhan dengan masyarakat banyak. Sehingga Riau bisa lebih baik lagi," terangnya.
Penulis | : | Azumar |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Cakap Rakyat |