Dua hari yang lalu, termufakati sudah Tuan Al Azhar didaulat menjadi Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau. Dan, Tuan Syahril Abu Bakar pun telah didapuk menjadi Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau untuk lima tahun kedepan. Kalaulah ditelisik sederhana, kedua orang ini adalah dua dewasa yang muda. Dua pemimpin adat yang masih penuh semangat dan energik.
Meskipun termasuk golongan muda, namun kaliber Al Azhar dan Syahril tak kalah hebatnya dengan kalangan seniornya. Syarat sebagai pemimpin, sudah lekat pada keduanya. Jadi, tak ada yang salah kalau kedua orang ini dipercaya menjadi pemimpin adat negeri.
Namun yang menjadi pertanyaan kita, kemana para senior atau orang tua adat kita? Apakah mereka sudah tak peduli lagi dengan urusan anak kemenakan adatnya sehingga tak hendak menjadi pemimpin adat di negeri Melayu ini? Atau memang, mereka sudah percaya 100 persen kepada orang muda macam Al Azhar dan Syahril Abu Bakar untuk menjadi pemuka adat formal dalam lembaga adat Melayu Riau? Ah, berprasangka baik sajalah kita.
Di satu sisi, kita mesti akui bahwa zaman kini adalah zamannya anak muda memang. Perkembangan pengetahuan dan teknologi menuntut anak muda untuk tampil di depan, di tengah dan di belakang.
Tapi meskipun begitu, bukan berarti semua hal mesti dikasih ke anak muda kan? Tetap jugalah ada sesuatu yang mesti tetap menjadi bagian daripada orang sepuh di Riau.
Tapi sudahlah, mari kita berharap tuan Al Azhar dan tuan Syahril Abu Bakar sukses menjadi tetua adat Melayu Riau. Dan para sepuh Melayu Riau berada di belakang mereka. Sehingga, harga dan marwah adat Riau tetap terjaga dan terpercaya. Tahniah.
Penulis | : | REDAKSI |
Kategori | : | Serba Serbi |