Sudirman
|
(CAKAPLAH) - Bagi Sudirman, warga Desa Kenantan, Kecamatan Tapung, Kampar, Riau, pemimpin Riau ke depan haruslah sosok yang peduli pada nasib petani kelapa sawit.
"Jangan taunya petani sawit itu enak semua kerjanya. Kami juga jatuh bangun dalam mengembangkan usaha perkebunan ini," ujar pria usia 56 tahun itu.
Banyak permasalahan kelapa sawit yang muncul belakangan ini. Mulai dari harga yang tidak pernah stabil. Ditambah lagi dengan kondisi kampanye global yang sangat menyudutkan industri kelapa sawit Indonesia.
"Karena itu, kami butuh gubenur yang mengerti kesusahan kami. Jangan dilihatnya kami ini selalu senang," ungkapnya.
Ketua Koperasi Unit Desa Makmur Lestari ini menambahkan petani sawit yang teroganisir dalam koperasi tambahnya taat membayar segala macam pajak. Mulai dari Pajak Bumi dan Bangunan dan sejumlah retribusi lainnya.
"Makanya sudah saatnya kami mendapatkan pemimpin yang mempermudah kami dalam berusaha," ujarnya.
Sebentar lagi, lanjutnya kehidupan petani kelapa sawit dirundung kesusahan karena tanaman mereka harus replanting. Kondisi ini praktis membuat para petani hidup tanpa penghasilan terutama yang memang bergantung pada hasil perkebunan ini saja.
Untuk itu dibutuhkan dukungan dari pemerintah melalui skema pembiayaan perbankan daerah. Misalnya petani diberi kredit sangat lunak untuk replanting yang harus dibayar nanti setelah tanaman kelapa sawitnya mulai menghasilkan.
Selain itu, lanjutnya Riau butuh gubenur yang bisa menertibkan aparatnya terutama untuk urusan birokrasi dengan petani kelapa sawit. Dari pengalaman yang ada lanjutnya, telinga aparat selalu tegak kalau sudah mengurus birokrasi petani kelapa sawit. Ada saja yang pungli yang dimintanya dengan berbagai macam dalih.
"Gubernur Riau ke depan adalah sosok yang bisa menutup rapat rapat peluang pungli itu," cakapnya.
Penulis | : | Bhimo |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Cakap Rakyat |