CAKAPLAH - Juventus menantang Real Madrid di pertandingan final Liga Champions, Ahad (4/6/2017) dini hari WIB. Kedua tim akan bentrok di Cardiff City Stadium, Wales. Jelang laga bergulir, berbagai fakta menarik muncul.

Salah satu yang menjadi bahan perbincangan publik adalah kutukan kedua tim di final Liga Champions musim ini. Juventus misalnya, bertindak sebagai tuan rumah, mereka akan mengenakan jersey hitam-putih.

Hanya, sepanjang tiga penampilan terakhir di laga pamungkas kompetisi bergengsi di benua Eropa dengan kostum yang sama, mereka selalu kandas. Dari delapan kali kesempatan, Si Nyonya Tua baru bisa dua kali jadi juara.

Di kubu Madrid, kutukan juga membayangi mereka. Skuat asuhan Zinedine Zidane harus mematah mitos tidak ada juara bertahan Liga Champions yang mampu memenangkan gelar dua kali secara beruntun.

Mantan pemain Juventus, Alessandro Del Piero coba memberikan suntikan motivasi. Dia menegaskan, tidak ada kutukan yang akan menyertai skuat asuhan Massimiliano Allegri di laga final nanti.

"Kutukan tidak ada bagi para pemain, atau siapa pun yang melangkah ke atas lapangan," kata Del Piero dikutip Football Italia.

"Anda hanya harus berpikir tentang kemenangan. Kesempatan harus dikejar, sambil berharap hasil yang diinginkan," sambungnya.

Meski begitu, kutukan ini dapat dipastikan lepas. Sebab, juara akan tetap keluar, entah Juventus atau Madrid. Yang terpenting, kedua tim harus bermain semaksimal mungkin untuk memenangkan pertandingan.

Juventus Belum Ternoda

Membandingkan catatan perjalanan Juventus dan Madrid hingga ke babak final maka akan memunculkan sebuah fakta sensasional. Si Nyonya Tua sejauh ini belum sekali pun mengalami kekalahan.

Menjalani enam pertandingan di babak penyisihan, Juventus berhasil lolos dengan status juara Grup H. Mereka mengumpulkan 14 poin. Bianconeri memperoleh empat kemenangan dan dua kali imbang.

Di babak 16 besar, mereka bahkan mampu unggul dua kali melawan FC Porto. Keperkasaan jawara Italia itu berlajut ketika melawan Barcelona di perempat final. Juventus menang 3-0 di kandang dan bermain imbang 0-0 saat tandang.

Pada babak semifinal, kuda hitam AS Monaco menjadi korban keganasan Juventus. Skuat asuhan Leonardo Jardim dilumat dalam dua kali pertemuan.

Dan yang lebih mengesankan lagi, laman resmi UEFA melansir, gawang Juventus baru kebobolan 3 gol. Rata-rata, gawang Gianluigi Buffon hanya kebobolan 0,25 gol per pertandingan.

Ujian sebenarnya bagi lini pertahanan Juventus akan datang dari barisan depan Madrid. Sejauh ini, Los Blancos menorehkan 32 gol sejak babak penyisihan grup. Rata-rata, pemain Madrid mencetak 2,67 gol per pertandingan.

Tentu saja, Cristiano Ronaldo menjadi salah satu bintang yang mesti diawasi para pemain belakang Juventus. Hal yang juga disadari Dani Alves, sehingga dia memiliki tekad khusus untuk pertandingan nanti.

"Saya kembali memiliki kesempatan bermain di final Liga Champions melawan musuh yang familiar. Seperti biasanya, saya akan mempelajari Ronaldo, itu merupakan sebuah obsesi," kata Alves dikutip Football Italia.

Alves yang beberapa musim lalu berseragam Barcelona kerap menjadi musuh bebuyutan Ronaldo. Pertarungan keduanya di sisi sayap lapangan dipastikan akan memunculkan drama-drama menegangkan.

Usaha Maksimal Madrid

Madrid terobsesi untuk memenangkan gelar juara Liga Champions musim ini. Berbagai cara dilakukan demi mewujudkan target merengkuh titel bergengsi ajang ini untuk ke-12 kalinya.

Dilansir Marca, skuat Madrid akan menerima bonus 1,5 juta euro atau setara Rp22,6 miliar jika sukses menjadi kampiun di Liga Champions musim 2016/2017.

Kucuran bonus 'gila' tersebut bisa saja dimanfaatkan oleh skuat El Real untuk membeli supercar, salah satunya Ferrari. Ya, untuk Ferrari 599 GTB dengan harga Rp6,4 miliar, mereka bisa mendapat tiga mobil.

Bonus yang akan diperoleh skuat El Real di ajang Liga Champions musim ini meningkat dibandingkan musim 2015/2016. Mereka saat itu memperoleh Rp700 ribu euro atau setara Rp10 miliar.

Suntikan motivasi dari bonus melimpah dikolaborasi dengan cara Zidane meningkatkan psikologis positif. Pria asal Prancis tersebut meminta semua anak asuhnya untuk menonton film laga '300'.

Film tersebut bercerita tentang kisah raja Sparta Leonidas bersama 300 kesatrianya yang bertarung mati-matian melawan 10 ribu pasukan Persia pimpinan raja Xerxes.