Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman saat sosialisasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM tentang Participating Interest (PI) 10 Persen
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sangat terbantu dan merasa diuntungkan dengan hadirnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM tentang Participating Interest (PI) 10 Persen.
Pasalnya selama ini, daerah sebagai penghasil Sumber Daya Alam (SDA) sektor minyak dan gas (Migas) tidak mendapatkan kontribusi secara langsung dari pengelola migas.
Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, usai acara sosialisasi IP 10 Persen yang dipaparkan langsung oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, saat dikonfirmasi wartawan peluang BUMD Riau di sektor migas dengan PI 10 Persen.
"Itu lebih jelas dari sebelumnya, karena murni untuk daerah. Tinggal bagaimana pelaksanaannya. Pak Wamen menginginkan penerapan PI 10 persen ini seminggu bisa selesai, tapi semua tergantung kontraktornya (PT Pertamina,red)," kata gubernur Riau, Rabu (14/6/2017).
Karena itu, gubernur berharap kontraktor yang mendapat wilayah kerja harus komitmen dengan Permen ESDM Nomor 37 Tahun 2016, tentang PI 10 Persen itu. Menurutnya kontraktor wajib mengeluarkan dan tidak perlu menahan jatah Pemda Riau atas PI 10 persen itu.
"Lebih cepat kan lebih baik," cetus orang nomor satu di Provinsi Riau ini dengan harapan Pertamina sebagai penanggung jawab wilayah kerja bisa mengeluarkan jatah Provinsi Riau.
Di tempat terpisah, Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setdaprov Riau Rudyanto kepada CAKAPLAH.com menyampaikan, hadirnya PI 10 persen sangat membantu Pemprov Riau mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab, tanpa berbuat apa-apa daerah mendapatkan kontribusi 10 persen dari hasil SDA sektor migas.
"PI 10 persen itu keharusan, dan sudah kewajiban operator. Karena Pemerintah Pusat menjanjikan ke Pemda tanpa kerja dapat 10 persen," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau ini.
Bahkan, menurut Rudy, Pemda bisa mendapatkan kontribusi lebih dari 10 persen dengan cara mempersiapkan BUMD bekerjasama dengan kontraktor, dengan harapan produksi sektor bisa meningkat.
"PI 20-30 persen juga bisa kita terima. Kita bawa kontraktor ke PAE untuk sama-sama mengelola agar hasil produksi lebih banyak. Istilahnya ini kerja tak kerja dapat uang, tapi kalau mau kerja kita dapat tambahan uang lagi," tandasnya.