(CAKAPLAH) - Dalam setahun, matahari akan bergerak semu dari posisi 23,5 derajat Lintang Selatan (LS) ke 23,5 derajat Lintang Utara (LU) dan sebaliknya. Akibatnya, matahari akan tepat berada di atas Kakbah, situs suci di tengah Masjidil Haram, Mekkah--arah pusat kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia.

Posisi tersebut akan mengakibatkan matahari tepat berada di atas Kakbah sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 28 Mei dan 16 Juli. Pada waktu-waktu tersebut, umat Islam dapat melakukan kalibrasi; proses pengecekan dan akurasi kembali dalam menentukan arah kiblat.

Dan tepatnya hari ini, Minggu (16/7/2017), fenomena alam yang dikenal dengan istilah A’dham atau Rashdul Qiblah tersebut, akan terjadi pukul 12.27 Waktu Arab Saudi atau pukul 16.27 WIB; pukul 17.27 WITA dan pukul 18.27 WIT.

Momentum itu kerap digunakan umat Islam untuk menyesuaikan sudut arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda saat Rashdul Qiblah--membetulkan posisi arah kiblat.

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, merilis beberapa langkah yang perlu diperhatikan umat Islam di Indonesia:
1. Sesuaikan jam yang akan digunakan untuk kalibrasi arah kiblat ini dengan jam atom BMKG di http://jam.bmkg.go.id

2. Gunakan alat yang dapat dijadikan tegak lurus pada tanah yang datar untuk kalibrasi arah kiblat ini. Alat ini bisa berupa bandul yang digantung atau tiang pancang, atau dinding bangunan yang benar-benar tegak lurus terhadap tanah yang datar.

3. Lakukan proses kalibrasi sejak 5 menit sebelum waktu yang ditentukan di atas hingga 5 menit sesudahnya.

4. Perhatikan arah bayangan yang terjadi pada alat yang digunakan untuk kalibrasi arah kiblat ini.

5. Tarik garis dari ujung bayangan hingga ke posisi alat. Garis yang ditarik itu, adalah arah kiblat yang sudah dikalibrasi dengan posisi matahari saat tepat berada di atas Kakbah.

Lalu, apakah waktu penentuan arah kiblat dapat dilaksanakan serentak di Indonesia hari ini?
Sebagaimana kita lihat, waktu kalibrasi arah kiblat tersebut terjadi pada saat matahari sudah terbenam di wilayah Indonesia Timur dan sebagian Indonesia Tengah. Karena itu, penentuan kalibrasi bagi umat Islam yang berada di wilayah Indonesia Timur dan Indonesia Tengah dilakukan di waktu yang berbeda.

Kalibrasi dapat dilakukan saat Matahari tepat berada di atas wilayah yang menjadi antipodal Kakbah, yaitu:

1. 14 Januari pukul 00.30 Waktu Arab Saudi atau pukul 04.30 WIB; pukul 05.30 WITA atau pukul 06.30 WIT. Waktu toleransinya adalah pada tanggal 12 hingga16 Januari.

2. 29 November pukul 00.09 Waktu Arab Saudi atau pukul 04.09 WIB; pukul 05.09 WITA atau pukul 06.09 WIT. Waktu toleransinya adalah pada tanggal 27 November hingga 1 Desember.

Ingat, jangan melihat matahari secara langsung tanpa menggunakan pelindung cahaya, karena sangat berbahaya bagi mata.