Satpol PP Pekanbaru menertibkan pengemis
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Jelang kedatangan Presiden RI, Joko Widodo tanggal 23 Juli 2017 ke Kota Pekanbaru untuk menghadiri acara puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2017, beberapa kawasan seperti persimpangan dan lampu merah tidak lagi terlihat aktifitas gelandangan dan pengemis (gepeng), anak jalanan dan anak punk.
Dari pantauan CAKAPLAH.COM di sejumlah lampu merah yang biasanya ramai gepeng, anak jalanan dan anak punk tak terlihat hingga sore hari.
"Sekarang di setiap simpang dijaga sama personil Satpol-PP, jadi anak-anak yang biasa jual koran dan bersihin kaca mobil tak berani keluar. Mungkin mereka takut ditangkap sama Satpol-PP," kata Ratna yang ditemui di simpang Mall SKA Pekanbaru, Jumat (21/7/2017).
Ratna menyebut, aktifitas yang dilakukan gepeng, anak jalanan dan anak punk di Pekanbaru memang telah membuat masyarakat cemas.
"Keseringan dikasih, malah keenakan. Tapi kalau tak dikasih, kadang ngancam dan merusak mobil. Jadi kalau sudah seteril seperti ini, nyaman juga kami," cakapnya.
Namun demikian, banyak juga yang kontra dengan sikap pemerintah kota karena penertiban gepeng dan anak jalanan dilakukan hanya ketika presiden akan datang ke kota ini.
"Pemerintah hanya mementingkan lips service. Seolah-olah kota ini memang layak anak padahal sehari-hari di mana-mana lampu merah selalu banyak anak dan pengemis," ujar Ridwan.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian, kepada CAKAPLAH.COM mengatakan jika pihaknya akan terus menyisir beberapa persimpangan jalan yang ada di Pekanbaru.
Bahkan, untuk menertibkan anak jalanan dan gepeng, Satpol PP telah membagi anggotanya ke dalam 6 tim yang tersebar mulai dari Simpang Bandara, fly over Harapan Raya dan Tuanku Tambusai, Bundaran Tugu Zapin, Simpang SKA, dan Tugu Perjuangan Diponegoro.
"Kegiatan ini disamping ingin memberi kenyamanan kepada pengguna jalan di Pekanbaru juga untuk memperingati Hari Anak Nasional yang berkebetulan akan dihadiri Pak Presiden," kata Zulfahmi.
Sebelumnya, pada saat penertiban tersebut tim-nya mengamankan gepeng untuk dibina dan tidak melanjutkan aksinya.
"Untuk itu mari sama-sama kita jaga keamanan, ketertiban dan keindahan kota ini. Supaya nanti tamu-tamu dari luar kota yang datang ke Pekanbaru merasa aman dan nyaman di tempat kita,"tukasnya.
Ayat: Tanggung Jawab Kita Semua
Persoalan maraknya Gelandangan dan Pengemis (Gepeng), anak jalanan dan anak punk di Pekanbaru tidak pernah dituntaskan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dan dinas terkait di Pekanbaru.
Tak ingin dianggap gagal, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi pun berseloroh jika penanganan gepeng di Pekanbaru menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.
"Masalah gepeng itu tanggung jawab kita semua, bukan hanya pemerintah dan dinas terkait saja. Jadi kalau masih banyak gepeng di Pekanbaru, ya jangan salahkan Kepala Dinas-nya. Jangan langsung suruh diganti," kata Ayat, Jumat (21/7/2017).
Dikatakan Ayat, sebagai salah satu kota metropolitan, Pekanbaru memang menjadi kota tujuan bagi masyarakat yang hendak mengadu nasib di kota bertuah Pekanbaru.
"Kalau orang datang ke Pekanbaru, tentu kami sambut. Tapi, yang kami sambut itu tentu memiliki skill dan tujuan yang jelas," cakapnya.
Sebagai kota tujuan, Ia mengimbau kepada masyarakat luar pekanbaru yang hendak bekerja dan menetap, agar segera mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi kependudukan.
"Selain memiliki skill dan tujuan yang jelas, saya minta masyarakat urban yang datang ke Pekanbaru untuk mengurus administrasi kependudukan dan lapor ke RT,RW. Dengan begitu, masyarakat akan miliki KTP.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |