Anggota TNI dan pihak terkait lainnya rutin melakukan patroli mecegah dini terjadi kebakaran hutan dan lahan di Riau. (Foto: Penrem 031/WB)
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 49 hotspot yang terpantau di wilayah Sumatra pada pagi ini. Titik terbanyak ada di Sumsel dengan total 18 titik panas. Menyusul di Riau dengan jumlah 16 titik.
Kasi Data dan Informasi Stasiun BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi, mengatakan bahwa kondisi udara yang terik masih memicu titik api. Musim kemarau membuat lahan menjadi kering sehingga titik panas lebih mudah muncul.
"Suhu udara pada hari ini masih cukup panas dengan suhu maksimal mencapai 34 derajat celcius," kata Slamet, Jumat (28/7/2017).
Titik panas yang terpantau di Riau tersebar di beberapa daerah. Titik terbanyak ada di Bengkalis sebanyak tujuh hotspot, Inhil tiga hotspot, Meranti dan Pelalawan dua hotspot serta Inhu dan Siak satu hotspot.
Kondisi cuaca hari ini di Riau masih cerah secara umum. Namun demikian peluang hujan bisa terjadi di beberapa tempat. Seperti di Pekanbaru dan Bengkalis yang terjadi hujan di pagi hari. Demikian juga dengan di Dumai, Rohil dan Rohul, diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas ringan di malam hari.
TNI Patroli
Sementara itu, untuk mencegah terjadi Karhutla, anggota TNI yang tersebar di seluruh wilayah Riau aktif melakukan patroli bersama polisi dan pihak terkait lainnya. Seperti dilakukan Koramil 07/Kampar bersama Babinkamtibmas Polsek Kampar dan para MPA, mereka tetap rutin melaksanakan patroli Karlahut di desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kampar.
"Untuk memastikan wilayah kerja kita bebas dari kebakaran lahan dan hutan, anggota untuk tetap Rutin melakukan patroli bersama dengan instansi terkait di daerah yang dianggap rawan terjadi kebakaran," ujar Danramil 07/Kampar, Kapten Lilik Haryono melalui Babinsa Rimbo panjang Kopda Jimmi.
Musim panas sudah tiba, ditambah lagi penyebab Karhutla bisa akibat kecerobohan oknum tidak bertanggung jawab dalam pembukaan lahan yang dilakukan dengan membakar. Untuk itu, TNI dan pihak terkait lainnya rutin melaksanakan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat.
"Terutama kepada para petani nenas yang ada di desa Rimbo Panjang, kita ingatkan supaya jangan melakukan pembakaraan lahan dan hutan. Kalau ada kebakaran, hendaknya masyarakat membantu
memadamkan titik api tersebut. Kalau melihat pelaku pembakaran lahan, jangan takut untuk melarang ataupun melaporkan ke pihak berwajib," tegasnya.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Kabupaten Kampar, Riau, Lingkungan |